TEMPO.CO, Jakarta - Sejak beraksi secara komersial pada 17 Oktober 2023 hingga saat ini, kereta cepat Whoosh telah menjual tiket bagi 4 juta penumpang. General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa mengatakan di awal beraksi terdapat rata-rata volume harian sekitar 9 ribu penumpang per hari.
Saat ini volume penumpang Whoosh sudah mencapai sekitar 18 hingga 22 ribu per hari. Eva mengatakan, sebanyak 44 persen penumpang Whoosh untuk aktivitas wisata, berlibur, dan aktivitas berbareng keluarga. Jumlah tersebut berasas survei nan dilakukan pada semester 1 2024 kepada seribu penumpang. “Angka ini menggarisbawahi peran krusial Whoosh dalam mendukung dan mempromosikan sektor pariwisata di Indonesia,” ujar Eva dalam keterangan resmi, dikutip Senin 15 Juli 2024.
Peningkatan jumlah pengguna whoosh terlihat cukup signifikan. Pada paruh awal 2024 ialah Januari hingga Juni, KCIC telah melayani total 2,6 juta penumpang. Eva memaparkan Peningkatan volume penumpang nan cukup signifikan tersebut sejalan dengan penambahan perjalanan nan terus dilakukan. Dari 14 perjalanan per hari pada oktober 2023, saat ini sudah terdapat 48 perjalanan per hari dengan headway hingga 30 menit.
Kenaikan penumpang menurut manajemen juga disebabkan meningkatnya nomor kunjungan wisata. Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat mencatat, terdapat peningkatan jumlah visitor mancanegara nan berjamu ke provinsi tersebut. Pada Mei 2024 naik 94,84 persen dari bulan sebelumnya.
Sementara itu Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), melaporkan Whoosh membantu mempromosikan Kota Jakarta dan juga Bandung ke masyarakat Asia Tenggara, sehingga mau berjamu ke Indonesia.
Iklan
Ketua Umum Astindo, Pauline Suharno, mengatakan pihaknya banyak menerima permintaan kunjungan untuk melakukan tur menggunakan Whoosh. Peningkatan permintaan itu didominasi oleh pelajar dan korporasi nan mau mencoba proyek kereta sigap pertama di Asia Tenggara.
Adanya Whoosh diklaim sangat membantu meningkatkan kunjungan wisata ke Jakarta. Terutama untuk di negara-negara ASEAN. “Karena negara ASEAN ini baru Jakarta, baru kita Indonesia nan punya kereta cepat," ujarnya.
Pilihan Editor: Terpopuler: Alasan Prabowo Lanjutkan IKN, Dampak Penembakan Donald Trump pada Harga Emas