7 Remaja Laki-laki Tewas di Kali Bekasi, Diduga Loncat Hindari Polisi

Sedang Trending 6 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak tujuh remaja laki-laki ditemukan tewas di Kali Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (22/9) pagi. Para remaja itu diduga melompat ke sungai tersebut untuk menghindari patroli polisi.

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengatakan pihaknya tetap melakukan penyelidikan lebih lanjut. Karyoto menyebut dari keterangan saksi, korban memang melompat ke sungai lantaran takut ada patroli.

"Menurut info sekilas adalah bahwa ini adalah salah satu nan menjadi kemarin malam itu, nan sudah bisa diambil keterangan memang mereka menceburkan diri ke sungai," kata Karyoto kepada wartawan di lokasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena adanya ketakutan adanya patroli nan lewat alias nan menegur, menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," imbuhnya.

Karyoto menyatakan penyelidikan kasus ini bakal dilakukan secara terbuka. Ia juga menyebut bakal melibatkan Divisi Propam Mabes Polri hingga Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dalam menyelidiki kasus ini.

"Kami bakal memandang bahwa jika memang ada kelak kelalaian dari siapa, pihak siapa, kami bakal minta pertanggungjawaban," ujarnya.

Karyoto mengatakan Tim Patroli pencegahan tawuran tidak salah. Sebab, keberadaan Tim Patroli tersebut berfaedah untuk mencegah tindakan tawuran nan belakangan marak terjadi di wilayah norma Polda Metro Jaya.

"Sehingga kami (pikir) langkah patroli ini betul, patroli tidak salah, saya katakan patroli tidak salah," ucap dia.

Di sisi lain, Karyoto menyebut pihaknya telah menangkap 15 orang nan diduga hendak melakukan tindakan tawuran di Jatiasih. Tiga di antaranya, juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

"15 orang (diamankan), nan ditetapkan tersangka 3 orang lantaran membawa sajam," ujarnya.

Terpisah, Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Herry Wijatmoko mengatakan pihaknya tetap melakukan proses identifikasi terhadap ketujuh jenazah tersebut.

Dalam proses identifikasi ini, kata Herry, pihaknya melibatkan tim kedokteran forensik, tim kedokteran gigi forensik, tim DNA, tim inafis dan sidik jari serta tim forensik dari FK UI.

Herry meminta kepada family untuk bisa membawa sejumlah arsip hingga peralatan pribadi milik korban guna membantu proses identifikasi.

"Kemudian membawa kartu identitas nan dilaporkan mungkin salah satu korban, kartu keluarga, perangkat probadi nan dipunya korban misal sikat gigi, sisir, alias baju pribadi nan belum dicuci, ini berangkaian dengan pemeriksaan sample DNA," tutur dia.

"Kemudian, foto korban nan semasa hidup terlihat giginya, jadi kelak bakal kami data, data-data antemortem itu bakal kami cocok dengan nan kami temukan," sambungnya.

Lebih lanjut, Herry menyebut dari hasil pemeriksaan sementara, ketujuh jenazah itu mempunyai karakter nan nyaris sama.

"Satu terendam air, juga proses pembusukannya sudah muncul. Jadi air itu suhunya rendah, sehingga bakal sudah diambil, dia bakal proses pembusukan berjalan, jadi setidaknya 24 jam," kata Herry.

(dis/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional