TEMPO.CO, Jakarta - Susu ikan bakal menjadi pengganti kebutuhan protein harian menggantikan susu sapi dalam program makan bergizi cuma-cuma presiden terpilih Prabowo Subianto. Susu ikan dipilih dengan argumen kesiapan ikan nan melimpah di tanah air dibandingkan dengan produksi susu sapi nan hanya 20 persen dan sisanya impor.
Susu ikan sendiri secara definitif buka ikan nan diperah susunya. Susu ikan nan dimaksud disini merupakan ekstrak daging nan dibuat menjadi Hidrolisat Protein Ikan alias HPI. Ekstrak tersebut bakal menjadi susu serbuk nan melalui beragam proses sedemikian rupa sehingga mudah disukai ketika dikonsumsi kelak.
Direktur Pengolahan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Widya Rusyanto menyebut pengganti susu ikan ini bermaksud untuk memberi masyarakat asupan protein lebih tinggi selain susu sapi. Ia menyatakan penyebutan susu ikan hanya menjadi branding pemasaran agar lebih dikenal oleh masyarakat.
"Nah, kami branding menjadi susu ikan agar mudah dikenal masyarakat dan kita sama-sama tahu, kita berambisi masyarakat bisa mendapatkan asupan protein nan lebih tinggi di luar dari susu sapi alias susu mamalia lainnya," jelas Widya dalam konvensi pers di PT. Berikan Bahari Indonesia Kabupaten Indramayu, Jawa Barat pada Rabu, 18 September 2024.
Pekalongan
Ke depannya Kementerian Kelautan dan Perikanan bakal membuka pabrik HPI di Pekalongan Jawa Tengah. Widya Rusyanto mengatakan pabrik HPI di Pekalongan bakal memproduksi 2 ton per bulan minuman susu protein. Selain itu, HPI ini bakal dibuat menjadi produk selain serbuk minuman susu untuk didistribusikan kepada masyarakat agar menjadi solusi meningkatkan konsumsi makanan berprotein.
"Kalau nan Pekalongan rencananya dibikinnya di situ sampai produk jadi makanan kelak di situ," tutur Widya.
Sebelum ini, produksi HPI sebenarnya sudah dikembangkan oleh KKP sejak tahun 2017. Mereka menggandeng pelaku upaya untuk mengembangkan HPI di skala industri nan lebih memadai bagi pelaku usaha.
Iklan
"Produk Hidrolisat Protein Ikan (HPI) ini sudah dikembangkan oleh Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KKP sejak 2017. Kemudian KKP menggandeng pelaku upaya hingga bisa diakselerasi skala industri sebagai solusi kemandirian protein," jelas Doni dalam keterangan tertulis pada, Kamis, 12 September 2024.
KKP berbareng pelaku upaya kemudian membentuk pabrik HPI di wilayah Indramayu, Jawa Barat. Pabrik tersebut tetap melangkah hingga saat ini.
"Saat ini pabrik HPI sudah ada di Indramayu dengan kapabilitas 30 ton per bulan. Pabrik sudah melangkah dari tahun 2021. HPI ini nan kemudian bisa dikembangkan ke beragam produk, termasuk susu ikan dan ditambahkan ke makanan sehari-hari," ungkapnya.
Jadi, bakal ada 2 produsen utama nan bakal mengolah HPI untuk produk susu ikan selama program makan bergizi cuma-cuma berjalan. Susu ikan ini dinilai bakal menjadi salah satu aktivitas mengurangi stunting di Indonesia dan program unggulan Prabowo-Gibran. Pemberantasan stunting itu, dia menjelaskan, salah satu kebutuhan memenuhi kebutuhan protein masyarakat.
Selain membikin penelitian sebelumnya soal HPI menjadi susu ikan, KKP telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional alias Bapanas mengenai produksi susu dan bahan pangan lain nan bakal diproduksi. Mereka bakal menilai takaran gizi nan dibutuhkan untuk disesuaikan dengan bahan apa saja nan bakal digunakan. Selain itu, mereka juga bakal menyesuaikan dengan anggaran nan telah ditentukan untuk melaksanakan program kerja ini.
SAVINA RIZKY HAMIDA | M. RAIHAN MUZAKKI| NI MADE SUKMASARI
Pilihan editor: