TEMPO.CO, Batam - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menepis rumor mundurnya Xinyi Group dalam investasi di Pulau Rempang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Hal itu disampaikannya saat konperensi pers perkembangan penyelesaian dan penanganan PSN Rempang di Gedung BP Batam, Jumat, 12 Juli 2024.
"Kalau saya ketemu Xinyi di Gresik juga, mereka sudah investasi. Mereka bakal melanjutkan investasi (di Pulau Rempang)," kata Airlangga saat ditanya status Xinyi Group di PSN Rempang Eco City. Namun Airlangga tidak menjelaskan secara rinci rencana kedepan investasi Xinyi Group setelah terjadi bentrok panjang di PSN Rempang Eco City.
Sebelumnya Xinyi Group digadang-gadang menjadi penanammodal utama dalam pembangunan PSN Rempang Eco City. Perusahaan asal China ini bakal berinvestasi senilai US$ 11,5 miliar alias setara Rp 175 triliun untuk membangun industri pabrik kaca dan solar panel.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Riau Boy Even Sembiring meminta pemerintah terbuka mengenai perkembangan PSN Rempang Eco City. "Kalau kita perhatikan arsip perencanaan Xinyi, kita tidak menemukan rencana investasi pembangunan pabrik kaca solar panel di Pulau Rempang untuk tahun 2025, pemerintah kami minta terbuka sebenarnya ini MoU nya apa saja dengan Xinyi," kata Boy saat dihubungi, Jumat, 12 Juli 2024.
Iklan
Boy melanjutkan, tidak hanya mengenai pembangunan pabrik, pemerintah juga kudu terbuka sampai kapan pemisah waktu MoU Xinyi Group dengan pemerintah di PSN Rempang Eco City.
"Selanjutnya, sampai kapan pemisah waktunya, lantaran itu penting, jika kita bicara keterbukaan info ya, apalagi soal keterbukaan info sebagai kewenangan dasar asasi manusia, pemerintah kudu terbuka mengenai dengan design project (PSN Rempang Eco City) itu," kata Boy.
Pilihan Editor: Bahlil Yakin Bandara IKN Siap Digunakan Sebelum 17 Agustus: Kita Akan Mendarat di Sana