Asosiasi Ojol Kecam Rencana Bahlil Cabut Subsidi BBM

Sedang Trending 3 jam yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengecam pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia nan bakal mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk ojek online (ojol).

“Tiba-tiba Menteri ESDM menolak ojol sebagai penerima BBM bersubsidi lantaran bukan pikulan publik, sehingga kami anggap perihal ini merupakan perihal nan tidak dapat kami terima,” ujar Igun ketika dihubungi pada Kamis, 28 Oktober 2024.

Padahal, Igun berambisi pemerintahan Prabowo dapat menyusun kebijakan nan bisa lebih menyejahterakan para ojol. “Pernyataan Bahlil ini membikin ojol meradang dan siap turun massa besar, mana pro rakyatnya?” kata Igun.

Menurutnya, ojol selama ini sudah menjadi sapi perah dari perusahaan aplikator dengan hasil pendapatan nan tidak seberapa. Ia menyayangkan jika pemerintah memeras para ojol dengan menghapus kebijakan subsidi untuk mereka. “Di mana hati nurani Menteri ESDM Bahlil kepada rakyat mini nan berprofesi sebagai ojol,” ujarnya.

Igun mengatakan, Bahlil semestinya turun langsung ke lapangan untuk memandang kondisi riil para ojol. Menurut Igun, selama ini para ojol sudah kesulitan membeli BBM bersubsidi. Bila akhirnya dicabut, perihal tersebut bakal semakin menyulitkan hidup para ojol. “Yang dinyatakan oleh Bahlil bakal menyusahkan semua pihak, ojol hanya butuh BBM bersubsidi,” ucap Igun.

Sebelumnya Bahlil menyatakan, subsidi BBM hanya bakal diperuntukkan bagi kendaraan berplat kuning. Tujuannya, agar ongkos alias tarif menaiki transportasi tersebut tidak ikut naik imbas pencabutan subsidi BBM. “Salah satu di antaranya adalah nan berkuasa menerima subsidi adalah kendaraan nan berpelat kuning. Angkot, agar apa? Harganya angkutannya enggak boleh naik,” kata Bahlil saat ditemui di kediamannya, Rabu, 27 November 2024.

Menurut Bahlil, ojol bukan bagian dari transportasi publik, melainkan bagian dari upaya alias upaya masyarakat. Sehingga, tidak layak jika ikut diberikan subsidi. “Ojek dia kan pakai untuk usaha. Lho iya dong, masa upaya di subsidi?” ujarnya.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis