TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah menguat tipis pada Selasa sore, 23 Juli 2024. Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi mengatakan penguatan kurs dipengaruhi oleh pemangkasan suku kembang oleh bank sentral Cina.
Meski dolar juga tengah menguat, pemotongan suku bunga Tiongkok menurut Ibrahim mendorong nilai tukar Indonesia tetap menguat. “Hari ini rupiah menguat tapi menguatnya tipis,” ujarnya melalui sambungan telepon, Selasa 23 Juli 2024.
Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup menguat tipis kel level 6 poin menjadi Rp16.214 per dolar Amerika Serikat. Posisi tersebut menguat 0,04 persen jika dibandingkan akhir perdagangan Senin sore kemarin, di level Rp16.220 per dolar AS.
Ibrahim mengatakan penguatan kurs terjadi di tengah dolar nan juga menguat. Namun sentimen dari pemangkasan suku kembang Cina berakibat lantaran negara tersebut mempunyai hubungan jual beli nan erat dengan Indonesia.
Mengutip Reuters, People's Bank of China alias bank sentral RRT pada 22 Juli 2024 secara tidak terduga memangkas suku kembang kebijakan jangka pendek dan suku kembang referensi pinjaman nan ada. Suku kembang reverse repo tujuh hari diturunkan menjadi 1,7 persen dari 1,8 persen. Sementara suku kembang angsuran satu tahun diturunkan menjadi 3,35 persen dari 3,45 persen dan LPR lima tahun diturunkan menjadi 3,85 persen dari 3,95 persen.
Sementara itu, menguat alias lemahnya dolar, Ibrahim melanjutkan, dipengaruhi ketidakpastian pemilihan presiden AS nan meningkat. Pekan ini Presiden Joe Biden mengumumkan menarik diri dari pencalonannya kembali, dan malah mendukung Wakil Presiden Kamala Harris.
Iklan
Percobaan pembunuhan Trump juga berpengaruh pada penguatan dolar. “Kita memandang gonjang-ganjing penguatan lantaran percobaan pembunuhan kandas dan meningkatkan elektabilitas Trump,” kata dia.
Meskipun demikian, rupiah ke dapan tetap bisa menguat sangat tipis lantaran meningkatnya optimisme bank sentral Amerika alias The Fed bakal mulai menurunkan suku kembang referensi sejak bulan September mendatang. "The Fed Bank bakal mengadakan pertemuan minggu depan dan diperkirakan bakal mempertahankan suku kembang tetap stabil pada saat itu,"
Sedangkan untuk perdagangan besok, dia memprediksi mata duit rupiah naik turun namun ditutup melemah di rentang Rp16.200 - Rp16.260.
Pilihan Editor: Rupiah Diproyeksikan Bisa Kembali ke Level 15.000 per USD Akhir Tahun, Apa Syaratnya?