Bapanas Sebut Realisasi Beras Impor Januari-Mei Capai 2,2 Juta Ton
Kamis, 18 Juli 2024 07:36 WIB
Pekerja memikul karung beras di Gudang Bulog, Medan, Sumatera Utara, Selasa, 28 Mei 2024. Perum Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara menerima beras impor dari Thailand sebanyak 10 ribu ton dan dari Pakistan sebanyak 10 ribu ton. ANTARA/Yudi Manar
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional (Bapanas) Sarwo Edhy mengatakan bahwa realisasi beras impor periode Januari hingga Mei 2024 mencapai 2,2 juta ton.
"Realisasi (beras) impor Januari-Mei (2024) sudah 2,2 juta ton," kata Sarwo di sela-sela Focus Group Discussion (FGD) 'Membangun Sistem Kebijakan Pupuk Subsidi nan Lebih Adaptif dan Efektif Demi Menjaga Ketahanan Pangan Nasional' nan digelar di Jakarta, Rabu.
Sarwo menyampaikan rencana impor pada Juni sampai dengan Desember 2024 tetap sekitar 2,1 juta ton. Meski begitu, Sarwo mengatakan penyerapan produksi dalam negeri menjadi perihal utama dalam menyediakan stok pangan nasional.
"Tentunya realisasi impor ini disesuaikan dengan keadaan produksi dalam negeri. Artinya jika kelak bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri, maka impor ini tidak kita lakukan, kira-kira seperti itu," ujar Sarwo.
Sarwo menerangkan, kegunaan Bapanas adalah gimana memastikan agar 270 juta lebih masyarakat Indonesia bisa terpenuhi kebutuhan pangannya.
Oleh lantaran itu, Bapanas menyusun neraca pangan nasional dengan melibatkan kementerian mengenai ialah Kementerian Pertanian, Kemenko Perekonomian, Bappenas, Badan Pusat Statistik (BPS) dan lembaga mengenai lainnya.
Selanjutnya: Sarwo mengungkapkan hasil penyusunan neraca pangan....
1
2
Selanjutnya
Rekomendasi Artikel
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten nan dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Dampak Banjir Barang Impor, Industri Tekstil Makin Terpuruk
45 menit lalu
Dampak Banjir Barang Impor, Industri Tekstil Makin Terpuruk
Ketua Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung Nadin Heriaman menyebut kondisi industri tekstil dalam negeri sekarang lebih jelek dibanding saat pandemi.
Dirjen Bea Cukai Buka Suara Soal Impor Tekstil Ilegal
12 jam lalu
Dirjen Bea Cukai Buka Suara Soal Impor Tekstil Ilegal
Direktur Jenderal Bea Cukai Askolani menyatakan siap menerima masukan dari asosiasi pengusaha tekstil mengenai adanya impor tekstil ilegal.
Didukung Jaksa Agung dan Kapolri, Zulhas Targetkan Satgas Impor Ilegal Terbentuk Pekan Ini
13 jam lalu
Didukung Jaksa Agung dan Kapolri, Zulhas Targetkan Satgas Impor Ilegal Terbentuk Pekan Ini
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan namalain Zulhas menargetkan satuan tugas (Satgas) pengawasan impor terlarangan bisa terbentuk Jumat pekan ini.