TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sekaligus Plt Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Basuki Hadimuljono membeberkan nilai tanah di ibu kota baru. Basuki mengatakan nilai tanah di ibu kota baru itu bervariasi tergantung lokasi.
“Antara Rp 400 ribu – Rp 800 ribu per meter,” kata Basuki di Kementerian PUPR, Jumat, 12 Juli 2024. Menurutnya, nilai tanah di IKN sudah ditetapkan sejak 2023.
Sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengatakan nilai tanah di IKN berkisar Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu per meter. Sementara di Balikpapan sudah mencapai Rp 1 juta per meter dan di Jakarta Rp 200 juta per meter. Namun, kata dia, nilai murah di IKN itu bisa saja berubah sewaktu-waktu. Hal ini berjuntai pada kebijakan Kepala Otorita IKN dan permintaan pasar.
"Kalau nan minta banyak, jika demand gede, pasti nilai otomatis naik," kata Jokowi dalam pidatonya, Selasa, 4 Juni 2024, dipantau Tempo dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Jokowi nilai tanah di IKN saat ini tetap murah lantaran pembangunan ibu kota baru ini belum selesai. Namun, situasi bakal berbeda, misalnya ketika jalan tol Balikpapan-IKN sudah jadi. Begitu pula dengan Bandara VVIP IKN. "Itu baru bapak/ibu bakal berubah pikiran mengenai Nusantara," kata Jokowi dalam pidatonya, Selasa, 4 Juni 2024, dipantau Tempo dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Karena itu, Jokowi mendorong penanammodal segera membeli tanah dan berinvestasi di IKN. Sebab, kata dia, berinvestasi di IKN sama dengan sama dengan membeli masa depan. "Kalau bapak/ibu berubahnya nanti, tanahnya sudah habis."
Pilihan editor: Otorita IKN Klaim Kantongi 421 Surat Minat Investasi di Ibu Kota Baru