Berbeda dengan Aoka dan Okko, Sari Roti dan My Roti Terbukti Bebas Kandungan Berbahaya Versi Lab SGS

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Perkumpulan pengusaha produsen makanan rumahan di Kalimantan menggelar uji laboratorium terhadap sejumlah merek roti nan beredar di pasaran di laboratorium SGS Indonesia. Merek roti tersebut adalah Aoka, Okko, Sari Roti, dan My Roti.

Ketua Paguyuban Roti dan Mie Ayam Borneo alias Parimbo, Aftahuddin, mengatakan, pengetesan tersebut dilakukan setelah dia menerima laporan dari personil Parimbo ihwal peredaran roti nan tahan lama dan tidak berjamur, meski telah beberapa bulan melewati tanggal kedaluwarsanya. Roti tersebut adalah Aoka dan Okko. Sementara Sari Roti dan My Roti digunakan sebagai pembandingnya.

Berdasarkan laporan Majalah Tempo, Aftahuddin dan personil Parimbo kemudian mengupayakan uji laboratorium terhadap beberapa balut roti tersebut. Mereka mengirim sampel roti itu ke laboratorium PT SGS Indonesia.

Hasil pengetesan menunjukkan, sampel roti Aoka disebut mengandung sodium dehydroacetate, dalam corak masam dehidroasetat. Senyawa itu terkandung dalam roti  Aoka sebanyak 235 miligram per kilogram. Lalu unsur serupa ditemukan pada roti Okko sebanyak 345 miligram per kilogram.

Paguyuban itu pun menguji dua merek roti lain sebagai pembanding. Kedua merek roti itu adalah Sari Roti dan My Roti. Hasil uji laboratorium menunjukkan, tidak mendeteksi adanya kandungan sodium dehydroacetate dalam corak apapun pada kedua merek tersebut.

Sodium dehydroacetate nan juga sering disebut natrium dehydroacetate adalah salah satu unsur aditif nan digunakan sebagai bahan pengawet. Guru besar bagian pengetahuan dan teknologi pangan IPB University, Sugiyono, mengatakan senyawa kimia ini bisa menghalang pertumbuhan mikroba sehingga dapat mengawetkan produk. 

Sodium dehydroacetate, mempunyai pengaruh pengawetan lebih kuat daripada bahan lain nan sudah diizinkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Karena itu, hingga saat ini BPOM belum mengizinkan senyawa ini digunakan sebagai bahan pengawet makanan.

“Meski begitu, beberapa negara membatasi penggunaannya pada makanan,” tuturnya pada Kamis, 18 Juli 2024.

Iklan

Menanggapi berita penggunaan sodium dehydroacetate, produsen roti Aoka, PT Indonesia Bakery Family membantah berita nan beredar.

“Kami mau menegaskan bahwa roti buatan kami tidak menggunakan sodium dehydroacetate. Sebanyak 16 produk kami sudah mendapatkan izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” ucap Head of Legal Indonesia Bakery Family Kemas Ahmad Yani dalam wawancara berbareng Tempo, Rabu, 17 Juli 2024, dikutip dari Majalah Tempo berjudul “Penjelasan Produsen Roti Aoka dan Okko soal Bahan Pengawet berbahaya.”

Senada dengan pihak roti Aoka, produsen roti Okko, PT Abadi Rasa Food juga membantah kandungan unsur rawan dalam rotinya.

“Roti bisa tahan 60-90 hari lantaran proses produksi nan higienis dan kandungan bahan nan sudah ditetapkan sesuai dengan peraturan BPOM. Tempatnya kudu bersih sekali, tidak boleh ada kuman sama sekali, sesuai dengan Cara Produksi Pangan Olahan nan Baik (CPPOB). Kuncinya di pengemasan,” ucap pengelola pabrik PT Abadi Rasa Food, Jimmy pada Selasa, 16 Juli 2024.

Selengkapnya Baca: Bahan Kosmetik Dalam Roti

RADEN PUTRI | MAJALAH TEMPO

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis