INFO BISNIS – Pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) nan ditandai dengan penandatanganan Akta Inbreng Saham Pemerintah pada Pegadaian dan PNM sebagai penyertaan modal negara dengan BRI selaku induk holding pada 13 September 2021 lampau merupakan langkah strategis untuk memperkuat jasa finansial pada segmen ultra mikro.
Selama tiga tahun ini, holding nan menggabungkan kekuatan tiga entitas ialah BRI, Pegadaian, dan PNM masing-masing berkedudukan krusial dalam memperluas akses jasa finansial bagi masyarakat nan berada di lapisan bawah ekonomi.
Tidak hanya didorong oleh sinergi produk dan jasa nan kuat, pencapaian UMi juga diperoleh dari komponen kunci pendukung berupa budaya kerja kolaboratif melalui Culture Activation Program (CAP) Brigade Madani.
CAP ini menjadi fondasi integrasi budaya kolaborasi, inovasi, dan sinergi antara tenaga kerja BRI, Pegadaian, dan PNM, mendorong tenaga kerja untuk tidak hanya bekerja di dalam entitas masing-masing tetapi juga berpikir dan bertindak sebagai bagian dari ekosistem nan lebih besar—Holding UMi.
Aktivitas CAP Brigade Madani terdiri dari enam program utama: Serbu, Lat-Gab, Lan-Gab, 3 No's 1 Corsa, Serlok, dan Posko Senyum. Serbu menekankan integrasi model upaya dan pencapaian cashless disbursement untuk produk lintas entitas. Lat-Gab berfokus pada training campuran untuk meningkatkan kompetensi karyawan, sementara Lan-Gab mendukung cross-selling produk lintas entitas melalui Senyum Mobile, Serlok menyelaraskan strategi lokal mengenai kesempatan cashless, dan Posko Senyum sebagai pusat pemberdayaan tenaga kerja dengan aktivitas umum dan informal nan memperkuat integrasi dan sinergi tiga entitas.
Di antara enam inisiatif strategis CAP Brigade Madani, Aktivitas Lat-Gab dan Posko Senyum menjadi pilar aktivitas berbareng dalam mendorong keterlibatan tenaga kerja meningkatkan koordinasi dan kerja sama untuk menciptakan ekosistem nan lebih terintegrasi. Aktivitas Lat-Gab rutin dilaksanakan sebagai corak penyegaran bagi para UMi Leaders, dengan lebih dari 1.000 Leaders telah berpartisipasi. Aktivitas ini menjadi bekal krusial untuk diteruskan sehingga menjadi booster peningkatan kapabilitas Tenaga Pemasar ketiga Entitas, menjadikan mereka lebih siap menjangkau pengguna ultra mikro secara efektif dan memberikan jasa nan optimal.
Sementara, Aktivitas Posko Senyum nan dilaksanakan melibatkan 379 bagian BRI, termasuk lebih dari 5.000 BRI Unit, nan tersebar di seluruh Indonesia dengan lebih dari 51.000 peserta berperan-serta mulai dari top manajemen hingga tenaga kerja dari PNM, BRI dan Pegadaian.
Pada kesempatan terpisah, Direktur Bisnis Mikro Supari mengatakan, sinergi nan terjalin di Holding Ultra Mikro telah memperkuat upaya inklusi finansial dan memberdayakan lebih banyak masyarakat. “Brigade Madani adalah semangat kolektif nan menyatukan langkah kami untuk mewujudkan inklusi finansial nan lebih dalam. Sinergi ini bukan hanya tentang kolaborasi, tetapi tentang komitmen berbareng untuk mengubah kehidupan jutaan masyarakat ultra mikro,” kata dia.
Brigade Madani menjadi simbol internalisasi One Culture Akhlak di seluruh Holding Ultra Mikro. Program ini mengintegrasikan nilai-nilai Akhlak (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) ke dalam setiap aktivitas, baik dalam pelayanan kepada pengguna maupun hubungan internal antar karyawan. Dengan memfokuskan pada sinergi lintas entitas, Brigade Madani menegaskan pentingnya membangun budaya kerja nan kohesif dan berbasis nilai bersama.
Terkait dengan perihal tersebut Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan bahwa sinergi dan kerjasama dalam Holding Ultra Mikro telah menjadi kekuatan utama dalam memperluas akses finansial dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat prasejahtera di seluruh Indonesia. Ia juga menggarisbawahi bahwa kerjasama ini bukan hanya soal menjangkau lebih banyak nasabah, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan di antara karyawan.
"Brigade Madani adalah jantung dari transformasi Holding Ultra Mikro, nan bukan hanya menghubungkan pengguna dengan jasa finansial nan inklusif, tetapi juga menyatukan seluruh pekerja dalam satu semangat kolaborasi. Sinergi lintas entitas ini memperkuat budaya kerja kita, menjadikan setiap perseorangan bagian krusial dari perjalanan perubahan nan berkelanjutan,” kata Sunarso. (*)