MENTERI Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia melewati 5,5 persen pada kuartal IV 2025. Ia mengatakan capaian atas sasaran itu bakal menjadi sinyal pertumbuhan nan lebih kuat pada 2026.
“Saya sudah menggelontorkan duit ke sistem perekonomian di akhir September. Base money alias duit primer sudah tumbuh nan saya anggap bisa mendorong ekonomi. Biasanya tidak lama setelah itu angsuran juga bakal naik,” kata Purbaya melalui video telekonferensi dalam aktivitas media gathering di Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10 Oktober 2025.
Purbaya menuturkan, pemerintah menyiapkan dua mesin utama mendorong pertumbuhan ekonomi: peningkatan likuiditas dalam negeri dan percepatan realisasi shopping pemerintah.
Purbaya menyatakan langkah ini memperkuat likuiditas perbankan untuk mempercepat penyaluran kredit, terutama ke sektor-sektor produktif dan strategis. “Kalau kita lihat angsuran Bank Mandiri, misalnya, sudah tumbuh dari sekitar delapan persen menjadi 11 persen. Saya perkirakan bakal tumbuh lebih kencang lagi,” ujar dia.
Selain memperkuat sektor keuangan, pemerintah mempercepat penyerapan anggaran pada sisa tahun ini. Purbaya menegaskan, kementerian dan lembaga nan lamban menyerap anggaran bakal dialihkan dananya ke program lain nan lebih siap.
“Kalau akhir Oktober kelak saya kajian ada nan tidak bisa menyerap, uangnya bakal saya ambil dan sebarkan ke program-program nan lebih siap,” ujarnya.
Menurut Purbaya, kombinasi antara shopping pemerintah, pertumbuhan kredit, dan shopping masyarakat bakal menciptakan pengaruh pengganda terhadap perekonomian nasional. "Sektor swasta juga bakal terdorong lantaran banyaknya duit di sistem ekonomi, dan konsumsi masyarakat naik lantaran uangnya tersedia. Harusnya pertumbuhan bisa di atas 5,5 persen,” kata dia.
1 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·