ARTICLE AD BOX
Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan imbauan mitigasi kepada penduduk menyusul potensi gempa megathrust segmen Selat Sunda.
Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan menyebut Jakarta rentan terkena akibat sekunder dari gempa besar nan dihasilkan oleh area megathrust, meski pusat gempa dari area megathrust itu terletak di sepanjang pantai barat Sumatra dan selatan Jawa.
Ia menyebut Jakarta tidak berada tepat di atas area megathrust, tetapi guncangan dari gempa besar di area ini tetap bisa terasa. Terutama lantaran posisi Jakarta nan relatif dekat dengan patahan selatan Jawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut deret imbauan BPBD DKI kepada penduduk Jakarta soal potensi megathrust Selat Sunda:
Siapkan arsip krusial hingga uang
BPBD DKI Jakarta mengimbau agar masyarakat menyiagakan surat-surat krusial hingga duit tunai.
Yohan menyarankan agar surat-surat tersebut disimpan di sebuah tas bencana. Selain itu, penduduk Jakarta juga bisa membikin salinan di handphone.
"Jadi ketika ada musibah menakut-nakuti itu hal-hal dasar nan kudu ada di situ pakaian, obat-obatan, surat-surat penting, kemudian tentunya duit tunai," kata Yohan kepada wartawan, Kamis (19/9).
Pahami soal mitigasi lewat sosialisasi
BPBD DKI Jakarta pun menurut Yohan bakal melakukan sosialisasi ke kantor-kantor kelurahan hingga gedung-gedung perusahaan soal gempa megathrust segmen Selat Sunda.
Menurutnya, peringatan soal megathrust Selat Sunda perlu digencarkan agar penduduk tidak menganggap sepele.
"Kalau ini enggak di-warning, kelak malah menganggapnya biasa-biasa saja gitu, enggak ada awareness gitu," kata Yohan.
Menurut Yohan, penduduk Jakarta banyak nan bekerja di gedung-gedung tinggi. Oleh lantaran itu, peringatan soal megathrust Selat Sunda perlu digencarkan sosialisasi pemberitahuannya agar penduduk tidak menganggap sepele.
"Padahal SOP-nya dalam satu gedung itu kan memang kudu ada pelatihan-pelatihan, kesiapan-kesiapan jika ada megathrust," ujarnya.
Hati-hati tanah aluvial dan jejak rawa di Jakarta
Yohan juga mewanti-wanti kondisi tanah di Jakarta banyak terdiri dari tanah aluvial (tanah endapan) dan jejak lahan rawa. Kondisi itu bisa kian memperparah akibat guncangan.
Menurut Yohan, tanah lunak ini juga lebih mudah mengalami likuifaksi alias pencairan tanah sehingga getaran bisa semakin menambah kerusakan. Oleh karena itu, andaikan gempa betul terjadi maka penduduk kudu lebih mawas diri.
(khr/wis)
[Gambas:Video CNN]