Dokter Forensik: Kematian Afif Maulana Karena Jatuh dari Ketinggian

Sedang Trending 3 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Tim Dokter Forensik Gabungan Ade Firmansyah Sugiharto menyebut kematian siswa SMP Afif Maulana di Padang, Sumatera Barat, disebabkan luka nan didapat saat jatuh dari ketinggian.

Ade mengatakan konklusi tersebut didapati pihaknya usai melakukan kajian terhadap hasil ekshumasi, autopsi, pemeriksaan letak penemuan jenazah, serta arsip mengenai dari LBH Padang dan LPSK.

"Berdasarkan kajian ini, kami simpulkan kesesuaian kejadian pada penyebab terjadinya kematian almarhum Afif Maulana adalah kesesuaian dengan sistem jatuh dari ketinggian," ujarnya dalam konvensi pers di Mapolresta Padang, Rabu (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan dari hasil pemeriksaan tim master forensik, terdapat sejumlah luka nan ditemukan pada tubuh Afif Maulana. Rinciannya luka pada lengan kiri, paha kiri, kepala belakang, punggung, tulang belakang, serta jaringan otak.

Tiga kemungkinan penyebab kematian

Berdasarkan temuan luka itu, kata dia, tim master forensik kemudian menganalisa penyebab kematian Afif dengan tiga kemungkinan. Tiga kemungkinan itu ialah akibat kecelakaan, jatuh dari ketinggian, dan terakhir akibat dari penganiayaan.

Ade menuturkan dari ketiga kemungkinan nan ada, luka nan ditemukan pada tubuh Afif hanya bisa disebabkan jatuh dari ketinggian namalain jatuh dari Jembatan Batang Kuranji setinggi 14,7 meter.

"Posisi jatuh dari ketinggian 14,7 meter sesuai dengan kerusakan secara keilmuan master forensik. Di mana pada bagian kepala punggung dan pinggang itu menyentuh dasar," jelasnya.

Ade memaparkan konklusi kematian akibat jatuh dari ketinggian itu juga semakin diperkuat dengan jenis dan pola luka di tubuh Afif. Ia mengatakan mulai dari luka pada bagian belakang kepala, punggung, tulang iga, serta pinggang alias tulang kemaluan.

Ia menjelaskan pada tubuh almarhum Afif ditemukan pola luka nan cukup spesifik ialah patah tulang iga mulai dari tulang ke-3 hingga tulang iga ke-12. Patah tulang iga itu juga, katanya, mempunyai garis patahan nan nyaris segaris dari atas sampai bawah.

"Yang menunjukkan bahwa pada saat patahnya tulang iga itu diakibatkan oleh (besaran) style nan sama dan (patah) bersamaan. Itu nan berbeda dengan kondisi jenazah penganiayaan," ujarnya

"Karena tidak mungkin seseorang itu memukul alias menendang dengan kekuatan nan sama dan biasanya juga menimbulkan patah di letak nan random dan tidak mungkin nyaris segaris," imbuh Ade.

Selain itu, luka patah tulang kemaluan bagian kanan nan dialami Afif juga dinilai sesuai dengan akibat jatuh dari Jembatan. Pasalnya, Ade mengaku pihaknya juga telah memperhitungkan daya nan dihasilkan dengan menghitung berat dan tinggi Afif pada saat terjatuh.

"Biasanya pada kasus penganiayaan, maka nan patah itu pada wilayah persambungan antara tulang kemaluan kanan dan kiri, sementara nan patah dalam kasus ini adalah sisi kanan," tuturnya.

"Ini juga diakibatkan oleh sifat kekerasan high energy effect, itu nan memang berbeda. Karena sifat kekerasan akibat pemukulan alias penendangan tidak digolongkan sebagai suatu tindakan kekerasan high energy effect," sambungnya.

Sementara itu, dia menyebut untuk luka nan terdapat pada lengan kiri Afif disimpulkan terjadi saat terjatuh dari motor berbareng dengan saksi Adit. Ia mengatakan luka Afif itu mempunyai kesesuaian dengan luka pada tangan kiri dan bahu kiri dari Adit.

"Setiap orang nan berkendara berbareng semestinya juga bakal menerima luka nan sama. Apalagi dengan kondisi jatuh ke arah kiri sangat mungkin ada luka di sisi tubuh bagian kiri, jadi terlihat ada kesesuaian memang ada luka di sisi tubuh bagian kiri," jelasnya.

(tfq/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional