Dua Ladang Ganja Siap Panen di Lereng Semeru Dibabat Habis

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menemukan dua ladang ganja nan siap panen dalam kurun waktu seminggu terakhir di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Jawa Timur.

Penemuan ladang ganja nan pertama dilakukan oleh tim Polres Lumajang di lereng Gunung Semeru, Desa Argosari, Senduro, Lumajang, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kabagops Polres Lumajang Kompol Jauhar Maarif menyebut penemuan ladang ganja itu berasal dari laporan masyarakat tentang adanya aktivitas mencurigakan di rimba lereng Semeru.

Berbekal info tersebut tim campuran Polres Lumajang kemudian melakukan pengecekan ke letak pada Rabu (18/9) kemarin.

Hasilnya didapati lahan nan ditanami ratusan pohon ganja siap panen setinggi 1,5 hingga 2 meter. Diduga usia tanaman itu sekitar tiga sampai empat bulan.

"Dalam penyergapan itu, abdi negara mengamankan dua orang penduduk setempat, NY dan BB. Keduanya diduga kuat sebagai pelaku penanaman ganja," kata Jauhar Ma'arif, Kamis (19/7).

Jauhar menyebut letak penanaman di rimba lereng Gunung Semeru nan tersembunyi. Medan menuju letak sangat terjal dan susah dijangkau. Pelaku diduga sengaja memilih lahan itu agar tak ketahuan.

"Para pelaku sangat cerdas dalam memilih lokasi. Mereka memanfaatkan medan nan ekstrem untuk mengelabui petugas," ujarnya.

Tim campuran nan terdiri dari TNI, Polri, dan petugas TNBTS sendiri sukses menemukan empat titik ladang ganja. Total keseluruhan, petugas sukses mengamankan sekitar 453 tanaman ganja.

"Seluruh tanaman ganja nan sukses disita telah dibawa ke Mapolres Lumajang sebagai peralatan bukti, Sementara itu, kedua terduga saat ini tetap menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap," ujar Jauhar.

Penemuan kedua dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Narkoba Polda Jawa Timur di wilayah nan sama ialah di Desa Argosari, Senduro, Lumajang, Jawa Timur.

Direktur Reserse Kriminal Narkoba Polda Jawa Timur Kombes Robert Da Costa menyebut total ada 48 ribu pohon ganja nan ditemukan interogator ditanam pada lahan seluas 1,5 hektare.

"Sampai saat ini kurang lebih 48 ribu batang. Luasnya 1,5 hektare. Tersangka ini menanam secara parsial di perspektif sudut tebing. Lokasinya di dekat B29," ujarnya, Selasa (24/9).

Robert mengatakan pihaknya juga telah sukses menangkap empat orang tersangka selaku penanam maupun pemilik ladang ganja tersebut. Keempat pelaku merupakan penduduk Desa Argosari, namun Robert belum mengungkap identitas para tersangka.

"Sampai saat ini sudah menetapkan 4 tersangka. Para tersangka ini menanam ganja sejak bulan Januari 2024. Dan mulai Januari sampai September ini sudah ada nan panen dan ada nan belum," katanya.

Dari hasil pemeriksaan, para tersangka mengaku ganja nan mereka tanam tidak dijual secara ekspor, melainkan untuk diedarkan lokal di Jawa Timur. Robert menegaskan polisi tetap terus mengembangkan kasus ini untuk mengungkap jaringan pengedar ganja di Jatim.

"Kami percaya tetap ada pelaku lain nan terlibat dalam kasus ini, baik sebagai otak pelaku, pemodal, maupun pengedar. Kami bakal terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap seluruh jaringan ini," katanya.

(tfq/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional