Edy Ingatkan TNI-Polri di Sumut: Jangan Main-main dengan Demokrasi

Sedang Trending 5 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Medan, CNN Indonesia --

Calon Gubernur petahana Sumatera Utara Edy Rahmayadi memberikan pesan tegas kepada jajaran TNI dan Polri menjelang Pilgub Sumut 2024. Edy mengingatkan agar abdi negara keamanan tidak melakukan tindakan nan melanggar norma dan perundang-undangan selama proses pemilu berlangsung.

"Tolong dan minta dengan segala hormat. Adik-adik saya TNI dan adik-adik rekan saya Polri. Jadilah pelindung dan pengawas dan pembina dalam demokrasi," kata mantan Pangkostrad tersebut saat berpidato usai rapat pleno terbuka pengundian nomor urut Pilkada Sumut di Medan, Senin (23/9) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Edy, yang berpasangan dengan Hasan Basri Sagala, menyatakan dirinya selama bekerja sebagai prajurit TNI selalu mematuhi peraturan dan norma nan berlaku. Ia menegaskan bahwa abdi negara keamanan kudu menjaga integritas dan tidak terlibat dalam hal-hal nan bisa merusak demokrasi.

"Para aparat, TNI dan Polisi. Saya pernah menjadi aparat. Saya tidak pernah melakukan hal-hal nan melanggar nan sudah diundang-undangan peraturan di Indonesia ini. Masing masing sudah diatur di dalam undang undang," ujar mantan Pangkostrad itu.

Tak hanya kepada TNI-Polri, Edy juga menyampaikan pesan kepada Komisioner KPU dan Bawaslu Sumut. Ia meminta agar lembaga penyelenggara pemilu itu bertindak adil, demi terciptanya kerakyatan nan sehat di Sumut.

Menurutnya, keadilan dalam pemilu sangat krusial untuk menghasilkan pemimpin nan baik dan dipercaya oleh masyarakat.

"Demokrasi ini di Sumatera Utara adalah milik rakyat Sumatera Utara. Bukan milik kami, apalagi milik dia. Demokrasi ini bakal diwasiti oleh KPU. Saya minta dengan segala hormat KPU dan Bawaslu berlakulah jadi wasit nan adil. Sehingga kami bisa menjalankan kerakyatan ini dengan baik," ujarnya.

Dalam Pilgub Sumut 2024, Edy Rahmayadi nan mendapat nomor urut 2 bakal berhadapan dengan Bobby Nasution dan pasangannya, Surya, nan memperoleh nomor urut 1. Meski begitu, Edy menegaskan bahwa keputusan akhir ada di tangan masyarakat Sumut.

"Kita serahkan kepada rakyat untuk memilih mana gubernur Sumut nan layak jika tidak Edy ya Bobby jika tidak nomor 1, nomor 2. Ini nan bisa saya sampaikan," ujarnya.

Edy juga membujuk seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga proses kerakyatan agar melangkah dengan lancar dan damai. Menurutnya, pemilu nan demokratis bakal memberikan kesempatan bagi pemimpin untuk menyelesaikan pekerjaan nan belum tuntas.

"Mari kita tegakkan demokrasi. Jangan ada nan main-main, mengganggu mengingkari kerakyatan ini. Yakinkan itu, tadi disinggung ada jalan nan belum selesai. Justru belum selesai itu kami bakal kembali menjadi gubernur untuk menyelesaikan," katanya.

Pesta kerakyatan di Sumut kali ini diyakini bakal menjadi pertarungan sengit antara dua kandidat kuat nan sama-sama mempunyai pedoman pendukung besar. Edy Rahmayadi nan mencoba mempertahankan jabatannya, dan Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi, nan juga mempunyai support politik kuat.

(fnr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional