CNN Indonesia
Kamis, 06 Nov 2025 09:59 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyebut Presiden ke-2 RI Soeharto tak terbukti terlibat dalam pembantaian terhadap orang nan dituduh terafiliasi PKI pasca G30S. (AFP PHOTO / PANASIA)
Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyatakan Presiden ke-2 RI Soeharto tak terbukti terlibat dalam pembantaian terhadap orang-orang nan dituduh terafiliasi PKI pasca kejadian G30S 1965.
Fadli pun mempertanyakan bukti atas tudingan genosida 1965-1966 nan dialamatkan ke Soeharto tersebut.
"Enggak pernah ada buktinya kan, Enggak pernah terbukti. Pelaku genosida apa? Enggak ada. Saya kira enggak ada itu," kata Fadli di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli pun menantang pihak nan menyebut perihal itu dengan membuktikannya lewat kebenaran sejarah.
Ia menyatakan hingga sekarang tak ada kebenaran sejarah nan bisa membuktikan klaim Soeharto terlibat dalam peristiwa tersebut.
"Mana buktinya? Kan kita bicara sejarah dan kebenaran dan info gitu. Ada enggak? Enggak ada kan?" ucap dia.
Isu ini mencuat berbarengan dengan penolakan usulan Soeharto mendapatkan gelar pahlawan nasional.
Usulan itu menuai kontroversi di tengah masyarakat. Salah satunya dari Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS) nan menyatakan usulan itu merupakan langkah nan mengecewakan.
"Hari ini Kemensos lewat menterinya juga sudah mengirimkan usulan nama nan diserahkan kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Tentu ini sebuah langkah nan mengecewakan tapi juga tidak mengagetkan," ujar Koordinator KontraS Dimas Bagus Arya selaku perwakilan dari koalisi saat dihubungi, Selasa (21/10).
Bicara soal kejadian pasca G30S, peristiwa berdarah itu dimulai dengan terbunuhnya enam jenderal dan seorang perwira ABRI nan sekarang dikenang dalam sejarah Indonesia dengan julukan 7 pahlawan revolusi.
Peristiwa itu juga diikuti oleh pembantaian terhadap ribuan personil PKI. Seorang sejarawan sekaligus Indonesianis, Benedict Anderson memperkirakan setidaknya sekitar separuh juta orang dibantai.
Banyak kitab nan menulis soal ini, salah satunya berjudul Pembantaian PKI di Jawa dan Bali 1965-1966 oleh Robert Cribb, kitab lainnya adalah Musim Menjagal Sejarah Pembunuhan Massal di Indonesia 1965-1966 karya Geoffrey B Robinson.
Hingga sekarang memang banyak jenis dan kitab sejarah nan mengulas soal peristiwa itu. Namun pada pokoknya, peristiwa itu disebut bermaksud menggulingkan pemerintahan Presiden ke-1 Indonesia Sukarno dan mengubah ideologi negara dari Pancasila menjadi komunis.
Ada nan menyebut PKI menjadi dalang di kembali peristiwa tersebut. Saat itu PKI dipimpin oleh PKI hasil Kongres ke-V nan diketuai Dipa Nusantara Aidit.
Lalu ada juga jenis lain nan beranggapan bahwa pecahnya peristiwa G30S itu lantaran bentrok di internal AD, keterlibatan CIA, Sukarno, hingga Soeharto.
(mnf/isn)
[Gambas:Video CNN]
1 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·