TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bekerja sama dengan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menggelar pameran jual beli Business to Business (B2B) pertama di Indonesia berjudul Wonderful Indonesia Tourism Fair 2024 (WITF 2024).
Melalui gelaran nan diadakan selama tiga hari berturut-turut, 2-4 Oktober 2024, Kemenparekraf menargetkan masuknya pendapatan devisa sebesar US$ 15 juta alias setara dengan Rp 229 miliar.
“Kalau dari sasaran USD-nya sih 15 juta ya kita targetkan, dari USD ya itu, artinya kan devisa,” kata Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini di Jakarta pada Rabu, 2 Oktober 2024.
WITF 2024 bakal menjadi arena pertemuan upaya nan dihadiri 195 calon mitra potensial dari 38 negara nan berasal dari area Asia Pasifik, Eropa, hingga Afrika. Tujuan diadakannya aktivitas ini untuk mendorong inovasi, keberlanjutan, dan kerjasama strategis di sektor pariwisata, tidak hanya nasional, melainkan juga global.
Ide penyelenggaraan WITF 2024, Marthini mengungkapkan, telah dicanangkan sejak dua tahun lalu. Tercetus setelah terjadinya obrolan antara Kemenparekraf dengan GIPI mengenai pengadaan tourism fair setelah berjamu ke beberapa negara lain. Kemudian, kedua belah pihak sepakat untuk menamai aktivitas pameran berskala internasional tersebut dengan nama brand wisata nan mereka miliki, Wonderful Indonesia.
“Dan dua tahun kemudian, hari ini, Alhamdulillah pecah telor gitulah ya, pertama kali kita punya international business to business event,” katanya.
Iklan
Acara WITF 2024 menjadi penting, Marthini mengatakan, lantaran muara dari sektor pariwisata merupakan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan tenaga kerja. “Ingat, ada 22 juta tenaga kerja nan terserap dari sektor pariwisata,” ujarnya.
Lebih lanjut, Marthini juga menyebut sasaran jumlah kunjungan visitor mancanegara (wisman) nan melancong ke Indonesia hingga akhir tahun ini. “Untuk dari jumlah kita mau ini menyumbang terhadap sasaran tahunan kita, tahun ini 14,3 juta visitor manca negara. Kita inginnya begitu ya,” kata dia.
Kemenparekraf menginginkan adanya peningkatan visitor dari jumlah terakhir nan tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS). BPS mencatat total kumulatif sejak Januari hingga Agustus 2024 ada sebanyak 9,09 juta kunjungan wisman.
Pilihan Editor: Janji Prabowo Bangun 3 Juta Rumah, Colliers: Sulit Diwujudkan dalam Waktu Singkat