Harga Minyak Dunia Naik US$ 73,56 per Barel Imbas Serangan Rudal Iran ke Israel

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak bumi dilaporkan mengalami kenaikan sekitar tiga persen setelah Iran melancarkan serangan rudal ke Israel. Mengutip Reuters, kondisi saat ini membuka kemungkinan meningkatkan prospek perang nan lebih luas antara kedua negara itu.

Harga minyak mentah Brent naik sebesar 2,6 persen, menjadi 73,56 USD per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat naik sebesar 2,4 persen menjadi 69,83 USD. Sebelumnya, pada hari nan sama, kedua nilai minyak mentah itu naik lebih dari 5 persen.

Seorang analis di PVM, Tamas Barga buka bunyi soal akibat serangan ini terhadap pasokan minyak.

“Kini ada ketakutan nyata bahwa pasokan minyak bakal terdampak, dan perdagangan nan penuh kegelisahan dan volatilitas diantisipasi hingga gambarannya menjadi jelas,” kata Tamas Varga.

Seorang mahir strategi akibat politik independen, Clay Seigle, buka bunyi soal potensi serangan militer nan dilakukan Israel akibat serangan ini.

"(Israel) tidak bakal ragu untuk memperluas serangan militernya untuk menyerang Iran secara langsung. Dan aset minyak Iran kemungkinan besar masuk dalam daftar target,” kata Seigle.

Dalam keterangannya, Seigle mengatakan bahwa serangan Israel terhadap akomodasi produksi alias ekspor minyak Iran dapat menyebabkan gangguan material produksi minyak.

Sebelumnya, pada April lalu, Iran sempat mengirimkan serangan rudal ke Israel. Akan tetapi, serangan tersebut sukses digagalkan oleh support militer Amerika Serikat dan negara sekutu lain dengan menembak jatuh rudal tersebut.

Israel kemudian mulai melancarkan serangan udara terhadap Lebanon sejak 23 September 2024. Akibat serangan itu, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan sejumlah tokoh krusial lainnya tewas terbunuh oleh peledak buatan Amerika Serikat.

Serangan tersebut merupakan bagian dari apa nan disebut Israel sebagai "fase baru" perang. Israel mengalihkan fokusnya dari Gaza ke Lebanon, nan didahului oleh serangan pager Israel di Lebanon dan Suriah minggu lalu.

Buntut serangan tersebut, Iran berjanji untuk membalas setelah serangan Israel nan menewaskan ketua tertinggi sekutunya Hizbullah di Lebanon, termasuk pemimpin golongan itu Hassan Nasrallah, nan merupakan tokoh krusial dalam jaringan pejuang Iran di seluruh wilayah. 

Pada Selasa, 1 Oktober 2024, Iran meluncurkan rudal balistik ke Israel sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap pembunuhan ketua Hizbullah Hassan Nasrallah di Lebanon pekan lalu.

Menyusul serangan tersebut, Garda Revolusi Iran turut memberikan ancaman andaikan Israel membalasnya. “Lebih menghancurkan dan merusak,” sebagai respons Teheran, dikutip dari Reuters.

Pilihan Editor: Balas Kematian Hassan Nasrallah, Iran Ancam Akan Ada Serangan nan Lebih Menghancurkan ke Israel