Jakarta, CNN Indonesia --
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans), tidak menggelar kampanye akbar di hari terakhir kampanye alias menjelang masa tenang.
Risma berniat untuk beristirahat alias tidur di hari terakhir kampanye. Dia sama sekali tidak membahas perihal kampanye akbar.
"Persiapan [kampanye hari terakhir] iki piye (ini gimana), mau tidur, tidur," kata Risma sembari tertawa, saat ditemui di sebuah rumah makan area Gubeng, Surabaya, Sabtu (23/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risma mengatakan selama 60 hari berkeliling Jatim berbareng Gus Hans, dia banyak menerima masukan dari masyarakat dan mendengar keluhan soal persoalan nan kudu diselesaikan.
"Saya dan Gus Hans menyampaikan permintaan maaf jika selama kampanye ini kami ada nan kurang berkenan di hati seluruh penduduk masyarakat Jawa Timur," ucapnya.
Risma berterima kasih kepada seluruh pihak nan selama ini bekerja keras, mendukung pencalonan dirinya di Pilgub Jatim. Baik untuk pihak nan sudah terang-terangan mendukung, maupun membantu doa.
"Kedua saya mau menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak nan telah membantu kami di lapangan. Ada nan memang terang-terangan, namun ada juga nan melalui doa, tidak menampakkan secara fisik. Kami ucapkan Terima atas support dan dukungannya kepada kami berdua," lanjutnya.
Selama 60 hari keliling kampanye di Jatim, Risma mengatakan banyak menerima beragam masukan serta keluhan nan dialami masyarakat. Ia ingin, perihal itu bisa segera teratasi ketika dirinya diberi kepercayaan menjadi gubernur Jatim terpilih.
"Dan nan ketiga, saya mau menyampaikan minta angan dan dukungannya kelak pada tanggal 27 November 2024," ucap Risma.
"Saya memandang banyak sekali persoalan permasalahan nan kami temukan di lapangan, nan menurut saya rakyat memerlukan dukungannya lantaran ini sangat sangat mendasar di dalam kehidupan penduduk Jawa Timur," kata dia.
Sementara itu, Gus Hans mengaku, di hari terakhir kampanye, dia bakal menemui organisasi masyarakat Tengger, alias masyarakat original Bromo. Dia sengaja mau mendengarkan bunyi minoritas menjelang masa tenang tersebut.
"Saya mau menuju ke organisasi Tengger, saya mau akhiri [kampanye] dengan masyarakat minoritas. Kalau nan lain kumpulkan mayoritas, jika saya perhatikan minoritas,"kata Gus Hans.
(frd/isn)
[Gambas:Video CNN]