TEMPO.CO, Jakarta - PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel mengumumkan hasil keahlian finansial untuk sembilan bulan alias kuartal ketiga nan berhujung pada 30 September 2024. Di tengah tantangan pasar global, hasil tersebut menunjukkan keahlian operasional dan pertumbuhan finansial nan stabil.
Head of Investor Relations Harita Nickel Lukito Gozali mengatakan terjadi peningkatan pada sisi operasional. Di antaranya adalah produksi Produksi bijih nikel mencapai lebih dari 16,27 juta wet metric tonnes (wmt) nan meningkat 12 persen jika dibandingkan periode nan sama tahun 2023.
"Produksi feronikel (FeNi) dari smelter Rotary Kiln-Electric Furnace (RKEF) tercatat sebesar 95.813 ton, meningkat 39 persen secara tahunan, sementara akomodasi High Pressure Acid Leach (HPAL) menghasilkan 71.531 ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) nikel, meningkat 47 persen secara tahunan," ujarnya dalam keterangan resmi nan diterima Tempo pada Jumat, 22 November 2024.
Lukito mengatakan bahwa akomodasi HPAL kedua ialah PT Obi Nickel Cobalt (ONC), baru memulai lini produksi pertama di bulan April 2024. Secara keseluruhan, kata Lukito tiga lini produksinya sudah sukses mencapai kapabilitas penuh pada Agustus 2024.
Dengan hasil tersebut, Lukito mengatakan telah berkontribusi pada keseluruhan total produksi akomodasi HPAL dan terhadap kenaikan penjualan bijih nikel ke bagian tambang.
"Selain itu, akomodasi HPAL pertama mulai memproduksi dan mengekspor kobalt elektrolitik di bulan Agustus, menambah ragam produk perusahaan," kata Lukito.
Ia menyatakan bahwa hasil ini merupakan gambaran dari Harita Nickel nan mengupayakan optimasi operasional sekaligus menjaga profitabilitas di tengah perubahan nilai nikel global. Menurutnya, dengan memperluas kapabilitas produksi bakal mendukung kebutuhan pasar nan terus meningkat khususnya di sektor baterai kendaraan listrik.
Dengan hasil ini, Harita Nickel menyatakan bakal berfokus pada peningkatan kapabilitas produksi sekaligus meningkat efisiensi operasional. Investasi perusahaan pada akomodasi peleburan dan pemurnian dianggap sebagai support terhadap agenda hilirisasi nan digagas pemerintah Indonesia.
"Harita Nickel juga berkomitmen untuk menerapkan praktik berkepanjangan dan terus mendorong perkembangan industri nikel di tanah air," tuturnya.