Hilirisasi Baterai Kendaraan di RI Diproyeksikan Terealisasi Dua Tahun Lagi

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

PEMERINTAH memproyeksikan hilirisasi baterai kendaraan motor dan mobil di Tanah Air dapat terealisasi dalam dua tahun ke depan. "Utamanya baterai berbasis nikel," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE), Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Diarta usai menghadiri pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di Makassar, Rabu, 5 November 2025, seperti dikutip dari Antara.

Setia menyatakan pemerintah terus berupaya mendorong hilirisasi baterai. Hal ini terbukti dengan hadirnya pabrik dari beberapa konsorsium nan sedang dalam proses pembangunan di Karawang dan juga beberapa konsorsium nan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Pada pameran otomotif tersebut, kata Setia, juga digaungkan kendaraan berbahan bakar ramah lingkungan alias kendaraan listrik. Tiap gerai di pameran ini juga menampilkan kendaraan beremisi rendah, sekaligus menghadirkan edukasi mengenai faedah penggunaan kendaraan nan ramah lingkungan.

"Jadi setiap kita nan datang, bisa memandang perkembangan dan kontribusi kendaraan nan dipamerkan terhadap emisi, perkembangan teknologi nan digunakan, jenis baterai, dan segala macam nan bisa kita interaksikan langsung," tutur Setia.

Sementara itu, Ketua Umum Gaikindo Putu Juli Ardika menyatakan perkembangan teknologi kendaraan, khususnya pada kendaraan listrik dinilai sangat tepat bagi masyarakat di Sulawesi Selatan. Pasalnya ada kelebihan produksi listrik di wilayah ini.

"Teknologi untuk kendaraan-kendaraan ini sudah memungkinkan untuk melakukan charging di rumah. Jadi sembari jalan pun bisa diatur, apalagi di Sulawesi Selatan ini produksi listriknya berlebih," ujar Putu Juli.

GIIAS Makassar, kata dia, juga mempunyai kontribusi cukup besar dengan sasaran 4,1 persen dari penjualan seluruh Indonesia. Pasalnya, Makassar telah menjadi hub untuk wilayah Timur Indonesia dengan masyarakat Makassar sekitar 1,4 juta jiwa dan di Indonesia Timur ada sekitar 50 juta jiwa. "Jadi potensinya besar, apalagi tingkat kepemilikan kendaraan per seribu orang tetap kecil."

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis