IHSG Sepekan Menguat 0,48 Persen ke Level 7.195, Sejumlah Indikator Lain Terkoreksi

Sedang Trending 15 jam yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat tipis 0,48 persen ke level 7.195 pada periode perdagangan 18-22 November 2024 dari penutupan perdagangan pekan sebelumnya di level 7.161. Ini menjadi tren positif usai IHSG terkoreksi beberapa pekan terakhir.

Namun, pelaksana harian Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Aulia Noviana Putri mencatat ada penurunan pada kapitalisasi pasar bursa. Pekan ini, kapitalisasi pasar bursa terkoreksi 0,08 persen ke nomor Rp12.053 triliun dari Rp12.063 triliun pada pekan sebelumnya.

“Rata-rata gelombang transaksi harian bursa turut mengalami perubahan sebesar 13,80 persen menjadi 1,10 juta kali transaksi dari 1,28 juta kali transaksi pada pekan lalu,” kata Aulia dalam keterangan resminya, Jumat, 22 November 2024.

Selain itu, dia mengatakan selama sepekan rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami perubahan sebesar 19,17 persen menjadi Rp9,93 triliun dari Rp12,28 triliun pada pekan sebelumnya. Hal serupa terjadi di volume transaksi harian nan turun 37,82 persen menjadi 19,89 miliar saham dari 31,99 saham pada pekan sebelumnya. Pada Jumat kemarin, penanammodal asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp353,68 miliar.

Di sisi lain, pekan ini BEI mencatat sejumlah pencatatan obligasi. Pada Rabu, 20 November 2024 Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap IV Tahun 2024 diterbitkan PT Mandiri Tunas Finance. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk Obligasi Berkelanjutan VI Mandiri Tunas Finance Tahap IV Tahun 2024 adalah AAA (Triple A) dengan Wali Amanat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Selanjutnya, tetap di hari nan sama,  Obligasi Berkelanjutan II Kereta Api Indonesia Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Kereta Api Indonesia Tahap I Tahun 2024 nan diterbitkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mulai dicatatkan di BEI. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk obligasi dan sukuk ini masing-masing adalah idA (Triple A) dan idA (Triple A) Syariah. PT Bank Mega Tbk dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk bertindak sebagai Wali Amanat untuk emisi ini. Total emisi obligasi dan sukuk nan sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 124 emisi dari 65 emiten dengan nilai Rp115,74 triliun.

Dengan kedua pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk nan tercatat di BEI berjumlah 592 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp469,02 triliun dan USD86,0163 juta, nan diterbitkan oleh 132 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp6.035,71 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi EBA dengan nilai Rp2,70 triliun.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis