Jokowi Tak Terima Dituding Kerahkan Parcok di Pilkada: Buktikan Saja

Sedang Trending 3 jam yang lalu

CNN Indonesia

Jumat, 29 Nov 2024 18:40 WIB

Presiden ke-7 RI Joko Widodo menantang pihak-pihak nan menudingnya mengerahkan polisi namalain partai cokelat (parcok), membuktikan tudingan itu. Presiden ke-7 RI Joko Widodo. (CNN Indonesia/ Khaira Ummah)

Medan, CNN Indonesia --

Mantan presiden Joko Widodo merespons tudingan sebagian orang nan menyebut dirinya mengerahkan partai cokelat namalain parcok untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya di Pilgub Sumut 2024.

Partai cokelat belakangan diasosiasikan dengan abdi negara polisi. 

"Tanyakan ke Pak Bobby," kata Jokowi saat berjamu ke Kota Medan, Jumat (29/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi juga dituding melakukan perihal nan sama untuk memenangkan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng. Ia meminta agar semua tuduhan itu dibuktikan.

"Itu dibuktikan saja, jangan hanya tuduhan-tuduhan," tegasnya.

Ia meminta pihak nan merasa keberatan agar melaporkan masalah itu Bawaslu alias membawa perkara itu ke Mahkamah Konstitusi RI

"Karena kan ada dilaporkan saja ke Bawaslu. Kan, ada mekanismenya. Atau dibawa ke MK kan ada mekanismenya," ungkapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menuding abdi negara kepolisian telah menyalahgunakan kekuasaan dalam pemilihan kepala wilayah alias Pilkada Serentak 2024.

"Kami menerima begitu banyak laporan-laporan tentang penyalahgunaan kekuasaan dari Polri. Semula kami menyebut sebagai oknum. Tetapi memandang terjadi begitu banyak di wilayah maka itu tidak lagi oknum," ujar Hasto saat konvensi pers di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 20 November 2024.

Hasto menyebut sejumlah wilayah nan diduga melibatkan kombinasi tangan polisi dalam pilkada 2024 antara lain Sulawesi Utara, Boyolali, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sumatera Utara.

"Ini menunjukkan suatu kekhawatiran terhadap sisi-sisi gelap kerakyatan nan bakal menakut-nakuti penyelenggaraan pilkada secara demokratis, jujur, dan adil," papar Hasto.

Hasto menuding kombinasi tangan lembaga kepolisian semata-mata untuk melanggengkan ambisi kekuasaan Jokowi.

"Rakyat sudah resah dengan keterlibatan 'Partai Cokelat' nan mengabdi pada family dan ambisi kekuasaan Jokowi," tegasnya.

(fnr/wis)

[Gambas:Video CNN]

Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.

Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional