Jubir Prabowo Respons Bamsoet Ingin Presidential Club Jadi Seperti DPA

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan presidential club yang digagas atasannya selaku presiden terpilih itu bukanlah sebuah lembaga umum alias lembaga

Hal itu disampaikan Dahnil merespons usul dari Ketua MPR Bambang Soesatyo agar presidential club pendapat Prabowo itu dilembagakan seperti Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Dahnil menjelaskan presidential club adalah arena silaturahmi dan obrolan bagi para Presiden Indonesia masa ke masa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Presidential club bukan lembaga formal, bukan lembaga. Tapi sekadar silaturahim, sharing dan obrolan para Presiden Indonesia nan tetap berbareng kita semua, dari masa ke masa," kata Dahnil saat dihubungi, Rabu (8/5).

Ia mengatakan presidential club digagas sebagai upaya Prabowo memperkuat visi keberlanjutan, kebersamaan serta menjawab tantangan lima tahun ke depan melalui persatuan nan kokoh.

Berangus cancel culture

Dengan begitu, kata dia, pemerintah bisa mengakselerasi semua agenda Indonesia maju, dan menghentikan 'cancel culture' dalam kebijakan pemerintahan.

"Cancel culture adalah tradisi tidak melanjutkan kebijakan presiden sebelumnya, padahal kebijakan tersebut bagus, sehingga tradisi tukar pemerintahan seringkali selalu memulai sejak awal," katanya.

Menurut Dahnil, kebanyakan publik dan tokoh bangsa mengapresiasi upaya Prabowo mempersatukan para pemimpin Indonesia.

Ia mengaku tidak memandang ada pihak nan tidak mengapresiasi upaya itu. Dahnil meyakini Prabowo bisa mempertemukan para pemimpin Indonesia sebelumnya.

Koordinator ahli bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak memberi ketarangan kepada mesia di kediaman Prabowo, Jakarta, 22 Mei 2019Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Bung Karno dan Buya Hamka

Dahnil pun berkaca ke kepemimpinan Indonesia di masa lalu. Menurutnya, genetika pemimpin-pemimpin Indonesia adalah genetika rekonsiliatif.

"Tengok gimana Bung Karno bisa kembali duduk dan bicara dengan Buya Hamka, meski Bung Karno pernah memenjarakan Buya Hamka. Bahkan beragam permintaan Bung Karno sebelum beliau wafat dipenuhi oleh Buya Hamka. Kebesaran hati para pendiri bangsa ini pastilah menular sebagai genetika kepemimpinan para pemimpin Indonesia saat ini," katanya.

Dahnil percaya silaturahmi para pemimpin bakal terjadi, terlepas dari apapun namanya nanti.

"Insyaallah silaturahim bakal terjalin terlepas apa pun namanya. Apakah presidential Club kah atau, Musyawarah Para Presiden kah, apa pun itu namanya," katanya.

Ketua MPR Bambang Soesatyo sebelumnya melempar usul untuk melembagakan presidential club pendapat Prabowo Subianto dalam corak Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

Nantinya komposisi DPA itu bakal diisi oleh mantan presiden dan wakil presiden RI nan tetap hidup.

"Malah jika bisa mau diformalkan kita pernah punya lembaga Dewan Pertimbangan Agung, nan bisa diisi oleh mantan-mantan presiden maupun wakil presiden, jika mau diformalkan jika Pak Prabowonya setuju," kata Bamsoet di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (7/5).

Bamsoet beranggapan dalam corak DPA itu wadah para eks presiden dan wakil presiden bakal menjadi lebih umum dan lebih membanggakan.

(yoa/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional