Kemenhub Prediksi Pergerakan Masyarakat di Natal dan Tahun Baru Mencapai 110 Juta

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan masyarakat saat periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 mencapai 110,67 juta orang. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan bahwa berasas hasil survey, potensi pergerakan masyarakat sebagian besar berada di Pulau Jawa, termasuk wilayah aglomerasi.

Dudy mengatakan puncak arus pergi pertama diprediksi terjadi pada Selasa, 24 Desember 2024 dan puncak arus pergi kedua terjadi pada Selasa, 31 Desember 2024. “Sedangkan puncak prediksi arus kembali bakal terjadi pada Rabu-Kamis, 1-2 Januari 2024,” kata Dudy usai rapat koordinasi di Kemenko PMK, Jumat, 22 November 2024, dikutip dari keterangan resmi.

Seiring dengan potensi pergerakan 110,67 juta orang, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, mengatakan ada banyak perihal nan perlu diantisipasi secara detail. Terlebih, saat ini Indonesia memasuki musim penghujan.

“Kemudian juga ada potensi musibah hidrometeorologi. Sehingga, hujan berlebih dan lain-lain itu kudu diantisipasi,” kata Pratikno.

Sebelumnya, pada periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, Kementerian Perhubungan mencatat pergerakan masyarakat sebanyak 126 juta orang. Berdasarkan info di situs resmi Kementerian Perhubungan, jumlah tersebut merupakan pergerakan masyarakat nan tercatat dalam rentang 16 Desember 2023 hingga 1 Januari 2024. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan memprediksi pergerakan masyarakat sebanyak 107 juta orang.

Dalam periode Nataru tahun lalu, Menteri Perhubungan 2019-2024 Budi Karya Sumadi menyatakan terjadi penurunan kecelakaan lampau lintas hingga 12 persen. Mengutip info Polri, Budi Karya mengatakan kecelakaan lampau lintas nan terjadi sepanjang 22 Desember 2023 hingga 2 Januari 2024 tercatat sebanyak 3.412 kejadian.

Kementerian Perhubungan juga mencatat jumlah penumpang nan menggunakan moda pikulan umum sepanjang 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024 naik 16,48 persen dibanding periode sebelumnya. Adapun jumlah kendaraan nan melintas di tol nan keluar Jabodetabek meningkat 8,13 persen dan kendaraan melintas di tol menuju Jabodetabek tercatat meningkat 7,81 persen. Sementara itu, jumlah penumpang udara tercatat melampaui 3 juta penumpang.