Kemenko Perekonomian Harap Pemerintahan Prabowo Lanjutkan Program Kartu Prakerja

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan kelanjutan program Kartu Prakerja menjadi keputusan pemerintah berikutnya di bawah presiden terpilih Prabowo Subianto. Program itu disebut krusial dan memberi akibat positif. 

“Kita tetap mendorong kelanjutan dari program prakerja ini,” kata Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat konvensi pers di gedung Kemenko Perekonomian pada Rabu, 2 Oktober 2024. 

Susiwijono berkata, dengan capaian-capaian nan telah ada, program Kartu Prakerja bakal semakin krusial untuk dilaksanakan. Apalagi jika mengenai rumor pembukaan lapangan kerja dan kelas menengah. “Semuanya sangat relevan. Dan mestinya sangat positif untuk kita lanjutkan,” ucap Susiwijono.

Kartu Prakerja merupakan program support training untuk meningkatkan kompetensi kerja dan kewirausahaan. Program nan diluncurkan pada 2020 tersebut tidak hanya ditujukan untuk pencari kerja, tetapi pekerja/buruh nan mau menambah kompetensi, pekerja terkena PHK, serta pelaku upaya mikro dan kecil. 

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari mengatakan anggaran program prakerja tahun ini adalah Rp 5 triliun. Dari jumlah tersebut, 99 persen adalah untuk beasiswa, sementara 1 persennya adalah untuk biaya operasi program.

Rinciannya, kata Denni, sebesar Rp 3,5 juta untuk danasiwa ditambah insentif Rp 600 ribu. Jumlah itu ditambah lagi dengan insentif survei Rp 50 ribu.

Iklan

Denni mengungkap pelaksana program Kartu Prakerja dapat menjangkau 1,5 juta orang peserta lantaran sukses mengoptimalisasi dana. Bagi peserta nan tidak memanfaatkan beasiswanya hingga 100 persen, dananya direalokasikan kepada peserta lain. 

“Sehingga kita bisa melayani alias memberikan kesempatan lebih banyak buat semua orang,” tuturnya.

Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam penulisan tulisan ini

Pilihan Editor: Profil Purwono Widodo, Dirut Krakatau Steel nan Meninggal Rabu Malam