TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mengumumkan capaian mitra bimbingan nan menekuni kerajinan handicraft dan home decor dari kayu dan batu alam dari Pulau Bali, ialah CV Maharani. LPEI melaporkan bahwa CV Maharani telah mengekspor hasil kerajinan ke mancanegara, seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Belanda, Jerman, dan Rusia.
Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi, mengatakan lembaganya bakal terus meningkatan kapabilitas UKM Indonesia untuk bersaing di pasar dunia melalui program training ekspor, ialah Coaching Program for New Exporter (CPNE). Dia mengatakan langkah itu untuk meningkatkan nilai dan kualitas produk ekspor serta menjadi bagian ekosistem upaya global.
"LPEI mempunyai komitmen kuat untuk membantu produk lokal Indonesia menembus pasar internasional. LPEI terus berupaya untuk menyediakan serangkaian pendampingan dan training nan dirancang unik untuk mendukung para pelaku upaya di Indonesia,” kata Maqin seperti dikutip dalam keterangan tertulis pada Selasa, 16 Juli 2024.
Selain melalui CPNE, Maqin mengatakan LPEI mempunyai program Desa Devisa dan Business Matching. Tak hanya itu, Maqin mengatakan LPEI juga tidak hanya memberi support finansial, tapi juga membekali pelaku upaya dengan keterampilan.
“Membekali para pelaku upaya dengan pengetahuan dan keahlian nan diperlukan untuk bersaing di pasar global,” kata dia.
Sementara itu, Business Matching nan dilaksanakan oleh LPEI bekerja-sama dengan Atase Perdagangan (Atdag) Ottawa, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Vancouver, dan Diaspora Indonesia. Kolaborasi ini disebut menjadi argumen Maharani Craft menembus pasar ekspor Kanada untuk pertama kalinya pada April 2024.
Industri handicraft dan home décor dari kayu dan batu alam Indonesia terus menunjukkan potensi di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global. Kondisi ini tercermin dari pertumbuhan ekspor pada kuartal-I 2024.
Data Biro Pusat Statistik (BPS) nan diolah oleh tim Economist Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) menunjukkan kenaikan nilai ekspor mencapai US$ 35,76 juta alias naik 8,15 persen yoy sepanjang Januari-Maret 2024.
Iklan
Dari tren tersebut, terlihat adanya peningkatan ekspor didorong oleh aspek kenaikan harga. Peningkatan kumulatif nilai ekspor ini didorong oleh meningkatnya ekspor ke beberapa pasar utama, termasuk Jepang (naik US$ 6,55 juta), Korea Selatan (naik US$ 1,62 juta yoy), Jerman (naik US$ 1,15 juta yoy), Belanda (naik US$ 670,32 ribu yoy), dan Papua Nugini (naik US$ 522,09 ribu yoy).
Pemilik CV Maharani, Irene Setiawati, mengatakan pendampingan LPEI untuk usahanya membantu membuka pasar ekspor nan lebih luas. “Berbagai jasa dan akomodasi dari LPEI diberikan kepada pelaku UKM berorientasi ekspor seperti kami sehingga bisa melakukan ekspor,” kata Irene.
CV Maharani telah menjadi perusahaan produsen dan eksportir aksesoris, perhiasan perak dengan kreasi etnik dan kontemporer. Kegiatan upaya ini juga merambah ke handicraft dan home décor dengan membawa produktivitas dan teknik nan unik dari Bali.
Maharani bekerja sama dengan kurang lebih 53 pengrajin dari wilayah Gianyar Bali. Maharani Craft turut datang dalam pameran Road to G20 di Bali pada tahun 2022 dengan menawarkan karakter nan premium untuk kerajinan nan berfaedah sebagai hiasan untuk rumah alias home decor.
Pada tahun lalu, 2023, Indonesia paling banyak mengekspor jenis handicraft/home décor berupa Tatakan dan Peralatan Makan dari Kayu ialah sebesar 49,3 persen. Kemudian, diikuti Perangkat Makan & Dapur dari Kayu sebesar 21,58 persen dan Perangkat Dapur alias Meja dari Logam Dasar sebesar 16,63 persen.
“Hal ini menunjukkan skill dan kapabilitas Indonesia dalam pengolahan kayu serta keragaman produk utama dalam ekspor, mulai dari barang-barang mini seperti tatakan makan hingga perangkat nan lebih besar dan kompleks,” kata Maqin.
Pilihan Editor: Nilai Impor RI dari Israel Mencapai Rp 44,63 Miliar, BPS: Tidak Berarti Jika Dibandingkan dengan Total Impor