TEMPO.CO, Jakarta - Dalam ESG SYMPOSIUM 2024: Driving Inclusive Green Transition, Direktur Utama Siam Cement Group (SCG) Thammasak Sethaudom, mendorong pemerintah Thailand mempercepat penerapan melalui dua bagian utama ialah transisi ke daya bersih sembari mempromosikan ekonomi sirkular serta memanfaatkan Saraburi Sandbox, kota model rendah karbon pertama di Thailand.
“Area tersebut jadi area percontohan untuk mengatasi tantangan kebijakan, sistem industri, dan prasarana hijau sembari memastikan tidak ada nan tertinggal,” kata Thammasak pada Simposium ESG 2024 nan digelar di Queen Sirikit National Convention Center, Bangkok, pada Senin, 30 September 2024
Saraburi Sandbox merupakan proyek nan diinisiasi Asosiasi Produsen Semen Thailand, Federasi Industri Thailand di Saraburi, dan Provinsi Saraburi sebagai tiga mitra pendiri, bekerja sama dengan lebih dari 20 organisasi dan 7 kementerian. Proyek ini bisa menyatukan sektor publik, swasta serta masyarakat sipil menciptakan kemitraan publik-swasta-rakyat alias Public Private People (PPP).
Para inisiator menyatakan inisiasi ini bisa menghasilkan pendapatan nasional Thailand nan signifikan lewat pembuatan lapangan kerja, stimulasi PDB, dan pengurangan emisi gas rumah kaca di lima bagian berasas Kontribusi nan Diniatkan Secara Nasional alias Nationally Determined Contributions (NDCs). Bidang-bidang itu di antaranya mencakup daya dan transportasi, proses industri dan penggunaan produk, pengelolaan limbah, pertanian, dan penggunaan lahan, perubahan tata guna lahan, dan kehutanan.
Provinsi Saraburi merupakan produsen semen terbesar di Thailand. Kawasan ini menyumbang nyaris 80 persen dari kapabilitas produksi semen di Thailand. Saraburi Sandbox didirikan di Provinsi Saraburi sebagai kota percontohan rendah karbon pertama di Thailand sejak tahun lalu.
Iklan
Beberapa langkah nan sedang diinisiasi di area tersebut di antaranya, penerapan teknologi seperti carbon capture, utilization and storage (CCUS) dan semen rendah karbon untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di industri semen.
Teknologi-teknologi ini menurut Thammasak memerlukan support finansial lewat pendanaan hijau dan sejumlah penelitian lebih lanjut lagi. Kolaborasi antara sektor publik, sektor swasta, dan peneliti jadi aspek krusial untuk mempromosikan mengambil teknologi baru, menciptakan ekosistem nan ramah investasi, dan mendorong kemajuan teknologi.
Pilihan editor: Fenomena 'Makan Tabungan' di Masyarakat, Boss LPS: Mungkin Juga Gak Punya Duit dari Pertama