Mengenal Temef, Bendungan Terbesar di NTT yang Diresmikan Presiden Jokowi Hari Ini

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta Presiden Jokowi hari ini, Rabu, 2 Oktober 2024, bakal meresmikan Bendungan Temef di  Timor Tengah Selatan. Waduk terbesar di Nusa Tenggara Timur ini, dibangun dengan biaya Rp 2,7 triliun dan  mempunyai luas genangan 297,78 hektare.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kesiapan air menjadi kunci pembangunan di NTT nan mempunyai curah hujan lebih rendah dibanding wilayah lain.

“Pembangunan waduk juga kudu diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian waduk nan dibangun dengan biaya besar dapat berfaedah lantaran airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani. Selain pemanfaatan jasa irigasi, waduk juga diharapkan melayani kebutuhan air domestik masyarakat melalui pembangunan jaringan air baku dan IPA,” kata Menteri Basuki, 1 September 2024.

Bendungan nan dibangun PT Waskita Karya itu, mencakup tiga desa di dua kecamatan, ialah Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen, dengan panjang puncaknya mencapai 535 meter dan tinggi 54,35 meter.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan Bendungan Temef mempunyai luas genangan 297,78 hektare, dan dapat menampung air hingga 45,78 juta meter kubik.
 
Ermy menuturkan, Bendungan Temef juga bakal difungsikan sebagai pengendali banjir pada area hilir bendungan. “Bendungan Temef bisa mereduksi banjir di Kabupaten Malaka sebesar 15 persen,” katanya.

Selain itu, Ermy menambahkan, waduk nan termasuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) ini mempunyai keistimewaan. Sebab, Bendungan Temef menjadi waduk pertama nan menggunakan teknologi digital In Place Inclinometer (IPI) berupa aplikasi. Menurut Ermy, penggunaan teknologi ini memudahkan monitoring pekerjaan proyek.

“Proses cetak Riprap Beton pun dilakukan di letak proyek. Proses ini sebagai solusi pengganti nan berakibat pada penghematan biaya dan quality control,” ujar Ermy.

Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Bendungan Temef disertai pembangunan jaringan irigasi. 

Iklan

“Dengan demikian waduk nan dibangun dengan biaya besar dapat berfaedah lantaran airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Basuki melalui keterangan resmi Kementerian PUPR pada 31 Agustus 2024. Selain pemanfaatan jasa irigasi, waduk ini diharapkan melayani kebutuhan air domestik masyarakat melalui pembangunan jaringan air baku dan instalasi pengolahan air minum.

Bendungan Temef, nan dibangun mulai 2020, pun cukup unik lantaran mempunyai motif dan gapura melambangkan persatuan dari beberapa desa di wilayah Kabupaten Timor Tengah Selatan. Material utama nan digunakan untuk membangun waduk utama adalah batu alam jenis kefa. Batu ini merupakan material lokal nan hanya dapat ditemukan di sekitar wilayah Temef alias Kabupaten Kefa.

Bendungan Temef merupakan satu dari tujuh waduk nan dibangun Kementerian PUPR di Provinsi NTT pada pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dengan selesainya Bendungan Temef bakal menambah jumlah tampungan air nan dapat mendukung ketahanan pangan dan air di NTT.

Sebelumnya terdapat tiga waduk nan telah diresmikan di NTT ialah Raknamo pada 2018, Rotiklot pada 2019 dan Napun Gete pada 2021. Sementara tiga waduk lain ialah Manikin, Mbay dan Kolhua tetap dalam tahap konstruksi.

Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.

Pilihan Editor Kisruh Kadin: Arsyad Sebut Sepakat Gelar Munas Usai Pelantikan Prabowo, Anindya Nilai Munaslub Sudah Final

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis