TEMPO.CO, Banyuwangi - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkap akibat kemajuan nan bakal terwujud seiring dengan hadirnya dua prasarana penting, ialah jalan tol Probolinggo-Banyuwangi alias tol Probowangi dan Jalur Lintas Selatan (JLS) alias Pansela nan menghubungkan Banyuwangi-Jember serta area pantai selatan dari Pacitan sampai Banyuwangi.
"(Untuk tol) Targetnya InsyaAllah 2025 mestinya sampai Banyuwangi," kata Basuki dalam keterangan tertulis nan dikutip TEMPO, Ahad, 14 Juli 2024. Adapun dia mengunjungi Banyuwangi pada Sabtu, 13 Juli 2024.
Pembangunan tol Probowangi terdiri atas dua tahap. Tahap pertama sepanjang 49,68 kilometer (km) mempunyai seksi 1-3, ialah seksi Gending-Kraksaan, Kraksaan-Paiton, dan Paiton Besuki. Pembangunan seksi Paiton-Besuki saat ini tetap berjalan dan ditarget rampung akhir 2024.
Sementara tahap dua mempunyai panjang 126,72 km nan terdiri atas seksi lanjutan 4-7. Yakni seksi Besuki-Situbondo, seksi Situbondo-Asembagus, Asembagus-Bajulmati, dan terakhir Bajulmati-Ketapang nan berada di area Banyuwangi. Jalur tol tersebut juga mempunyai pemandangan bagus Selat Bali.
Dengan bakal dirampungkannya pembangunan tol Probowangi, Basuki meyakini bahwa Banyuwangi bakal mendapat akibat positif. "Banyuwangi ke depan pasti lompatannya jauh lebih baik. Apalagi jika tol Probowangi selesai," kata dia.
Lebih-lebih, kata Basuki, andaikan pembangunan tol Gilimanuk-Mengwi nan menghubungkan Jembrana hingga Badung di Pulau Bali juga rampung, nan bakal sangat memperkuat relasi akses Banyuwangi dan Pulau Bali. Jika demikian, bukan tidak mungkin para visitor dari beragam wilayah di Jawa nan hendak pergi ke Bali bakal memilih jalur darat daripada udara. "Dan pasti Banyuwangi bakal dapat akibat positifnya," tutur dia.
Selain Tol Probowangi, kemajuan Banyuwangi juga bakal ditunjang dengan pembangunan lanjutan jalur lintas selatan (JLS) alias nan juga disebut sebagai jalur pantai selatan (Pansela).
Iklan
Jalur Pansela nan menyambungkan Jember dan Banyuwangi rencananya juga segera dibangun melalui support Islamic Development Bank nan dikoordinasikan pemerintah pusat.
Jalur Pansela Jember-Banyuwangi di Kabupaten Banyuwangi mencapai total sekitar 99,18 kilometer (km). Dari jumlah tersebut, sisa jalur nan belum terbangun sepanjang 14,1 km. Pemkab Banyuwangi juga telah menggelar rapat berbareng kementerian mengenai untuk membahas rencana pembangunan tersebut, terutama untuk penyiapan lahan.
Rencananya, ada beberapa paket pembangunan jalur Pansela untuk sisa nan belum terbangun. Pertama, paket pembangunan ruas Kedunglembu-Malangsari 5,1 km. Kedua, ruas jalan Malangsari-Perbatasan Kabupaten Jember sepanjang 7,7 km. Ketiga, ruas jalan Senenrejo-Perbatasan Kabupaten Banyuwangi sepanjang 1,3 km.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan support prasarana tersebut bakal menjadikan akses ke Banyuwangi semakin lengkap, mulai dari jalur kereta api, bandara, hingga jalan nan diperkuat dengan tol dan JLS.
“Kemudahan mobilitas peralatan dan orang dari dan ke Banyuwangi bakal menggerakkan perekonomian lokal. Bismillah, semoga semua dilancarkan dan membawa berkah,” ujar Ipuk.
Pilihan Editor: Rest Area di Tol Probowangi Berpemandangan Tebing dan Selat Bali