Meutya Hafid: 104 Ribu Situs Judi Online Berhasil Ditutup dalam 16 Hari Kerja

Sedang Trending 2 hari yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan tercatat lebih dari 104 ribu situs pertaruhan daring alias gambling online (judol) telah sukses ditutup aksesnya oleh desk pemberantasan pertaruhan daring dalam kurun waktu 16 hari kerja. Data tersebut terhitung sejak desk nan melangkah di bawah Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan alias Menko Polkam tersebut menjalani rapat pertamanya pada 4 November 2024 lalu.

“Desk gambling online di bawah ketua Menko Polkam itu rapat pertama tanggal 4 November, kami lihat sampai 19 November untuk situs-situs nan ditutup sudah 104.819, itu jika dihitung dari 4 November,” tuturnya dalam konvensi pers desk campuran Desk Pemberantasan Perjudian Daring dan Desk Keamanan Siber dan Perlindungan Data nan digelar di instansi Kementerian Komunikasi dan Digital pada Kamis, 21 November 2024. 

Sementara itu, dia melanjutkan, terdapat lebih dari 380 ribu situs gambling online nan sudah ditutup di sepanjang pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. “Kalau kami hitung dari tanggal 20 Oktober alias pemerintahan baru, itu angkanya sudah di 380.000 sekian,” kata dia.

Lebih lanjut, Meutya turut memaparkan pihaknya tengah mengusulkan permohonan pemblokiran rekening-rekening bank nan disinyalir berangkaian dengan aktivitas gambling online. Untuk bulan November, kata dia, sebanyak 651 surat permohonan sudah dikirimkan ke pihak perbankan.

“Jadi sebagaimana teman-teman ketahui bahwa situs satu hal, perihal lain adalah rekening. Jadi jika situs seperti tangannya, rekening ini seperti nadinya,” kata Meutya memberikan perumpamaan. Dengan demikian, pihaknya tengah menggalakkan kerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan perbankan, dalam perihal ini Bank Indonesia (BI). 

Ia menyebut beberapa bank nan masuk ke dalam ranah pantauan desk pemberantasan gambling online. “Kami memantau salah satu nan paling banyak adalah Bank BCA, Bank BRI, Bank BNI, Mandiri, Niaga, BSI, Danamon, dan lain-lain,” ucapnya.

Dalam kesempatan nan sama, Menko Polkam Budi Gunawan mengungkapkan dua konsentrasi keahlian nan tengah dijalankan Kemkomdigi bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) nan tergabung dalam Desk Keamanan Siber dan Perlindungan Data. “Pertama, adalah melakukan penguatan website pemerintah, termasuk pemerintah wilayah (pemda) dan lembaga pendidikan," ujar Budi.

Fokus kedua, ujar Budi, ialah mengakselerasi pemulihan (recovery) terhadap Pusat Data Nasional. “Baik dari prasarana maupun pemulihan info untuk mendukung pelayanan publik berbasis digital,” katanya menambahkan.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis