TEMPO.CO, Jakarta - Polisi sukses membongkar sindikat gambling online Jakarta Barat nan meretas ratusan situs pemerintah dan lembaga pendidikan, dan memasarkan melalui sejumlah selebgram hingga menghasilkan omzet puluhan miliar rupiah.
Sebanyak 29 orang diringkus polisi, termasuk 12 selebgram (selebriti Instagram) nan direkrut oleh sindikat judi online di Jakarta Barat.
"Kalau untuk nan selebgram dengan para pemain ini, dari hasil rekap oleh interogator kurang lebih Rp30 miliar perputaran uangnya," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Polisi M Syahduddi dalam bertemu pers di Jakarta pada Jumat, 12 Juli 2024.
Syahduddi mengungkapkan bahwa dari 29 orang nan ditangkap Kepolisian sejak 8 Juni hingga 11 Juli 2024, terdapat 12 orang nan berkedudukan di bagian pemasaran (telemarketing).
"Jadi dari 29 orang nan kita amankan ini tadi ada 12 berkedudukan sebagai telemarketing, ya boleh dikatakan juga mereka rata-rata berkedudukan sebagai selebgram nan memasarkan situs gambling online melalui media sosial," kata Syahduddi.
Meskipun tidak merinci identitas para selebgram tersebut, Syahduddi mengatakan bahwa jumlah pengikut mereka cukup banyak. Selain selebgram, beberapa peran unik dari 29 pelaku gambling dalam jaringan (daring) nan ditangkap juga bervariasi.
"Ada salah satu pelaku nan memang mempunyai keahlian untuk membikin tampilan website, ada juga nan mempunyai keahlian untuk masuk ke beberapa situs pemerintah maupun situs pendidikan," kata Syahduddi.
Selain itu, ada nan berkedudukan sebagai penampung duit hasil upaya gelap itu dan ada juga nan berkedudukan untuk membangun komunikasi dengan jaringan gambling online di Kamboja.
Adapun sindikat gambling online nan diungkap polisi itu telah meretas 855 situs pemerintah dan lembaga pendidikan.
Peretasan itu dilakukan sindikat gambling online dengan defacing, ialah menambah alias menggunakan subdomain website (laman) nan diretas sehingga bisa disewakan kepada bandar-bandar gambling online di Kamboja.
Berdasarkan pengakuan para pelaku ini, ada sekitar 855 website nan bisa diretas dan dilakukan defacing.
"Dengan perincian 500 website milik lembaga pemerintah daerah, dengan URL (Uniform Resource Locator) go.id dan 355 website dengan URL berupa ac.id," kata Syahduddi.
Sejumlah peralatan bukti disita polisi dalam penangkapan tersebut antara lain puluhan telepon seluler hingga seperangkat komputer nan digunakan untuk gambling daring.
"Dengan rincian 30 unit telepon seluler, enam unit CPU (perangkat komputer), kemudian enam unit monitor, tujuh unit keyboard dan enam buah mouse," kata Syahduddi.
Selain itu, dari para telemarketing judi daring, polisi menyita sejumlah 13 kartu ATM dari rekening nan digunakan untuk menampung duit hasil kejahatan tersebut serta satu airsoft gun.
Polisi menetapkan mereka sebagai tersangka berasas Pasal 45 ayat 3 juncto Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan alias Pasal 303 KUHP tentang perjudian.
"Dengan ancaman balasan pidana maksimal 10 tahun penjara," kata Syahduddi.
Peretasan Situs Pemerintah
Sindikat gambling online Jakarta Barat, nan digerebek di sebuah apartemen di area Grogol Petamburan pada 4 Juli 2024 ini, meretas 855 situs pemerintah dan lembaga pendidikan.
Peretasan itu dilakukan sindikat gambling daring ini dilakukan dengan defacing, ialah menambah alias menggunakan subdomain laman (website) nan diretas sehingga bisa disewakan kepada bandar-bandar gambling daring di Kamboja.
Adapun situs nan diretas sebagian besar merupakan situs-situs pemerintah wilayah dan lembaga pendidikan nan mempunyai sistem keamanan lemah, kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Polisi M Syahduddi.
Berdasarkan pengakuan para pelaku ada 500 laman milik lembaga pemerintah daerah, dengan URL go.id dan 355 laman dengan URL ac.id.
Iklan
Kemudian, kata Syahduddi, untuk mengoptimasi kualitas tampilan situs nan sudah diretas, para pelaku melakukan search engine optimization (SEO).
"Sehingga dengan dilakukan SEO ini diharapkan (oleh pelaku) tampilan website tersebut muncul di laman pertama mesin pencari Google," kata Syahduddi.
Kemudian, ketika situs nan sudah diretas itu muncul pada laman pertama Google sehingga sering muncul pada pencarian Google pemain gambling online.
"Ketika itu sudah sukses dilakukan, maka para pelaku ini tinggal menyewakan alamat situs tersebut kepada para (bandar) pemain gambling 'online' nan ada di negara Kamboja," kata
Syahduddi.
Dari hasil penyewaan situs tersebut, sindikat bisa mendapatkan biaya mulai Rp3 juta sampai dengan Rp20 juta setiap harinya untuk satu situs.
Dari hasil penyewaan tersebut, nilainya bervariasi, tergantung dari seberapa banyak situs tersebut dikunjungi ataupun dimainkan oleh para pemain gambling "online".
Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, jumlah perputaran duit nan ditemukan pada beberapa rekening gambling jaringan Kamboja ini sebesar Rp170.103.801.000.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan bahwa penyergapan itu berasal dari adanya laporan masyarakat mengenai dugaan gambling "online" di salah satu unit apartemen di letak kejadian.
"Dari hasil penyelidikan bahwa betul didapatkan adanya aktivitas upaya pertaruhan 'online' nan dioperasikan oleh enam orang pelaku dengan inisial FAF (26), AE (39), YGP (20), FH (21), GF (21) dan FAP (19)," ujarnya.
Pihak Kepolisian pun melakukan pengembangan dan mengamankan satu orang lainnya, ialah laki-laki berinisial MHP (41) nan merupakan pemilik rekening penampung duit hasil kejahatan.
ANTARA
Pilihan Editor Pemerintahan Prabowo Akan Tetap Lanjutkan Pembangunan IKN, Ini Sebabnya