TEMPO.CO, Jakarta - PT MRT Jakarta (Perseroda) melayani 18,48 juta penumpang pada Semester 1 2024 alias rentang Januari-Juni 2024. Hal itu dikatakan Direktur Operasional dan Pemeliharaan MRT Jakarta Mega Natangsa Tarigan di Wisma Nusantara, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 11 Juli 2024.
“Pada 2019 pengguna perharinya itu 86.000, hingga Juni 2024 itu sudah mencapai 101.00 pengguna per hari. Ini cukup optimis, jadi mudah-mudahan tren ini terus berjalan ke depannya,” katanya.
Ia pun menyoroti penumpang MRT nan membeludak pada Juni 2024 lantaran adanya pelbagai event seperti kualifikasi Piala Dunia 2026, dalam laga pertandingan Indonesia Vs Irak dan Indonesia Vs Filipina. Dalam dua hari itu, kata dia, sebanyak 116.000 dan 157.000 penumpang menggunakan MRT.
“Kalau ada event-event major seperti ini, parkiran terbatas, Sudirman kapan sih enggak pernah macet? Jadi jika ada event-event ini kami selalu memandang ada lonjakan jumlah penumpang di MRT," ujarnya
Mega juga menuturkan, MRT Jakarta tengah memperbanyak peritel di stasiun untuk penunjang kebutuhan penumpang sekaligus menunjang UMKM. MRT Jakarta, kata dia, juga bekerja sama dengan feeder guna integrasi MRT dengan transportasi umum lainnya.
Iklan
Namun seiring bertambahnya pengguna MRT tiap tahunnya, Mega mengatakan ada kejadian di mana pengguna mulai komplain terhadap pengguna lainnya nan tak tertib. “Contohnya tak mengantre di jalur nan disediakan. Mungkin ini akibat dari menambahnya pengguna sekitar 15 ribu tadi,” ujarnya.
Ia juga mengatakan agar para penumpang memperhatikan ragam akomodasi MRT, seperti akomodasi lift nan terbatas sehingga diprioritaskan bagi ibu hamil, lansia, disabilitas, dan lainnya.
“Kami berambisi ke depan ada kepekaan sosial bagi pengguna MRT. Tempat duduk di kereta juga ada area unik untuk prioritas, tapi kadang tetap ada saja nan tak prioritas malah duduk di situ. Makanya kampanye tertib berbareng mulai kami gaungkan,” kata Mega.
Pilihan Editor: MRT Jakarta Targetkan Transaksi di Gate Secepat di Korea Selatan dan Jepang