TEMPO.CO, Jakarta - Nilai mata duit rupiah ditutup melemah melemah 62 poin ke level Rp 15.268 terhadap dolar Amerika Serikat pada Rabu, 2 Oktober 2024. Pada penutupan perdagangan sebelumnya kurs tercatat pada level Rp 15.206 per dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan rupiah diprediksi bergerak naik turun pada Kamis, 3 Oktober 2024. “Untuk perdagangan besok, mata duit rupiah naik turun namun ditutup melemah di rentang Rp 15.250 - 15.320 per dolar," ujarnya dalam kajian rutinnya, Rabu, 2 Oktober 2024.
Pelemahan dipicu menguatnya dolar AS akibat aspek eksternal seperti ketegangan di Timur Tengah dan tensi politik Amerika Serikat. Kekhawatiran bentrok di Timur Tengah dan prediksi meluasnya perang muncul setelah Iran menembakkan rudal balistik ke Israel. Iran menembakkan rudal balistik ke Israel pada Rabu awal hari, 2 Oktober 2024. Direspons Perdana Menteri Israel nan bakal membalas.
Dari sisi internal, pelemahan rupiah dipicu info teranyar lembaga pemeringkat bumi S&P Global. S&P melaporkan Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia tetap terkontraksi di bawah 50 ialah berada di level 49,2 pada September 2024.
Ibrahim mengatakan, lesunya kondisi manufaktur tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain seperti China dan Australia. Negara-negara di area Asia Tenggara juga setali tiga uang. PMI manufaktur Vietnam misalnya ambruk dari 52 ke 47.
Iklan
Perekonomian sektor manufaktur Indonesia nan ambruk pada September menurut dia menggambarkan penurunan lebih lanjut pada output dan permintaan baru. “Inventaris penyimpanan pun terlihat sedikit naik, sementara perusahaan mengurangi aktivitas pembelian menanggapi permintaan pasar nan turun,” ujarnya.
Data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate alias Jisdor, Bank Indonesia, juga memaparkan kondisi Rupiah nan melemah. Pada Rabu, 2 Oktober, Rupiah tercatat pada level Rp 15.247 per dolar AS alias turun dibanding hari sebelumnya Rp 15.204 per dolar.
Pilihan Editor: Terkini Bisnis: Sebab Bandara IKN Dinilai Tak Layak untuk Penerbangan Komersil, Promo Tiket Kereta Api