TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf namalain Gus Ipul mengatakan bakal memastikan lagi ketepatan sasaran penerima support sosial alias bansos demi mengoptimalkan penyaluran. Sebab, menurut dia, info penerima program kesejahteraan ini berkarakter dinamis.
Menteri nan baru dilantik Presiden Jokowi pada 11 September itu pun berambisi kerja sama dengan pemerintah wilayah untuk sinkronisasi data.
“Apakah mungkin (penerima bansos) meninggal alias mungkin ada nan sudah tidak masuk lagi dalam kategori memperoleh bantuan,” kata Gus Ipul kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 30 September 2024.
Lebih lanjut, ihwal support untuk masyarakat korban pemutusan hubungan kerja (PHK), Gus Ipul mengatakan Kemensos bakal bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan. Karenanya, dia menyebut banyak pekerjaan nan mesti diselesaikan menjelang berakhirnya pemerintahan Presiden Jokowi pada 20 Oktober 2024.
“Tapi nan jelas, Kemensos terus berupaya melakukan beragam perihal lewat pusat dan info nan kita miliki untuk meng-update info kita,” kata Gus Ipul.
Sebagai informasi, anggaran Kemensos untuk 2025 disepakati senilai Rp 79,6 triliun. Kesepakatan ini diketok dalam rapat kerja Komisi VII berbareng Plt Menteri Sosial saat itu, Muhadjir Effendy, pada Rabu, 11 September 2024.
Mengutip rilis Parlementaria di laman resmi DPR RI, anggaran tahun depan nan disepakati itu mencakup tambahan biaya Rp 2,4 triliun nan bakal digunakan untuk program permakanan Lansia, Disabilitas Tunggal, dan Atensi Yatim Piatu.
Rincian anggaran ini dibagi ke beberapa unit kerja eselon I Kemensos, dengan alokasi terbesar diterima oleh Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial nan mencapai Rp 44,4 triliun. Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, Ditjen Rehabilitasi Sosial, dan Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial juga menerima alokasi sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
Pilihan Editor: IDEAS: Guru Lebih Layak Terima Bansos Daripada Korban Judi Online