TEMPO.CO, Jakarta - Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mendukung koleganya, Andi Arief, di PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) alias PLN nan menduduki bangku komisaris. Dia mengatakan pengalaman Andi bakal membantu perusahaan listrik negara itu.
“Sukses ke depan dengan pengalaman selama ini, bakal membantu PLN bisa menjadi BUMN nan terjaga akuntabilitas dan transparansinya,” kata Herzaky saat dihubungi pada Selasa, 23 Juli 2024.
Usai menyandang kedudukan ini, Andi nan juga Badan Pemenangan Pemilu alias Bappilu ini disebut-sebut bakal mundur dari Partai Demokrat lantaran patokan internal. Menanggapi rumor ini, Herzaky tak membantah dan membenarkan bahwa Andi bakal mundur sebagai personil Partai Demokrat lantaran patokan internal tak membolehkan pengurus partai merangkap kedudukan sebagai komisaris.
Dia menyebut keputusan itu tetap menunggu pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono namalain AHY dengan Andi. “Masih menunggu pertemuan dengan Mas AHY. Langkah ke depan seperti apa, bakal mengikuti patokan nan berlaku,” kata Herzaky.
PLN resmi melantik dua pejabat di jejeran komisaris, ialah Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama dan Andi Arif sebagai Komisaris, pada Selasa, 23 Juli 2023. Keduanya adalah petinggi di Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Sumber Tempo di internal koalisi Prabowo-Gibran mengatakan nama Andi Arif sudah diputuskan masuk menjadi komisaris PLN sejak pekan lalu. Partai Demokrat, menurut sumber ini, juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Selain itu, Andi juga disebut bakal segera mundur dari pengurus partai usai dirinya menjabat komisaris.
Usai ditunjuk jadi Komisaris, Andi tak banyak bicara. Ia menyebut bakal segera melapor ke Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono namalain AHY.
“Mau lapor ke ketum AHY dulu,” kata Andi saat dihubungi Tempo kemarin.
Iklan
Dalam laporan Majalah Tempo jenis pekan ini, presiden terpilih Prabowo Subianto memang dikabarkan segera menempatkan orang dekatnya di PLN Persero. Mereka adalah Andi dan jejak petinggi bank sentral dan personil majelis master tim kampanyenya itu. Posisi komisaris independen di PLN pun telah ditawarkan kepada seorang tokoh di koalisi pendukungnya.
“Kepengurusan perseroan sepenuhnya menjadi kewenangan Kementerian BUMN selaku pemegang saham PLN,” kata Executive Vice Presiden Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto seperti dikutip Majalah Tempo.
Relawan Prabowo juga tak ketinggalan kebagian jatah. Sejak April, golongan relawan Prabowo-Gibran diminta memberikan daftar nama calon personil dewan dan komisaris BUMN. Dua narasumber menyatakan daftar ini dikumpulkan oleh koordinator relawan Prabowo nan bermarkas di Slipi, Jakarta Barat.
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi tak membantah berita bahwa sejumlah nama relawan dan orang dekat Prabowo Subianto mendapat tempat di BUMN. "Politik memang seperti itu. Masak, mau mengangkat tim lain?" kata Ari nan juga Menteri Komunikasi dan Informatika tersebut seperti dikutip Majalah Tempo.
Tempo telah menghubungi Executice Vice Presiden Komunikasi Korporat PLN Gregorius Adi Trianto dan Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga. Namun hingga buletin ini ditulis, mereka belum mengkonfirmasi pertanyaan nan diajukan.
Pilihan Editor: Burhanuddin Abdullah, Andi Arief, dan Orang Dekat Prabowo Jabat Komisaris di BUMN, Budi Arie: Politik Memang Seperti Itu