TEMPO.CO, Jakarta - PT Putra Patra Utama menggugat pailit PT Patra Logistik, anak perusahaan Patra Niaga—yang juga perusahaan di bawah PT Pertamina (Persero)—karena belum bayar utang pengangkutan bahan bakar minyak alias BBM. Gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) diajukan ke Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sejak 12 Agustus 2024.
Kuasa norma Putra Patra Utama, Tiur Henny Monica, mengatakan bahwa total tagihan nan kudu dibayarkan Patra Logistik Rp528.294.510. Salah satu utang nan tidak dibayar alias jatuh tempo pada Desember 2023. “Sampai sekarang pengguna saya Putra Patra Utama belum dibayar Patra Logistik,” kata Tiur kepada Tempo pada Sabtu, 28 September 2024.
Menurut Tiur sebelum menggugat Patra Logistik pailit, dia mengirim gugatan ke perusahaan tersebut. Namun teguran itu tak digubris melunasi utang. Alasan lain nan sempat disampaikan Patra Logistik saat persidangan bergulir—tidak bayar utang lantaran rekening Putra Patra Utama terblokir. Ia menyatakan bahwa rekening perusahaan terblokir di bank.
Problem lain menurut dia, Patra Logistik justru baru menawarkan pembayaran sekitar Rp 290 juta sesuai permohonan. Tawaran bayar separuh utang ini disampaikan saat persidangan berlangsung. Namun dia menyatakan tak menerima duit Patra Logistik. Menurut dia, ada banyak kerugian nan dialami kliennya. “Kalau saya terima itu, gugur dong kewenangan pengguna saya, utangnya 520 juta sekian,” ucap dia.
Selain utang tidak dibayarkan, dia menjelaskan Putra Patra Utama saat ini mengalami kerugian miliaran rupiah. Dia merincikan kerugian itu di antaranya biaya operasional perushaan, penyewaan kantor, sewa kandang mobil per tahun, angsuran mobil tangki, gaji, bonus, tunjangan sopir, serta pekerjaan mendistribusikan logistik nan tetap berjalan sesuai perjanjian hingga Juni 2025. Totalnya sebesar Rp6.241.500.000.
Selain itu, dia menyebut tindakan Patra Logistik menawarkan pembayaran di persidangan mengindikasikan perusahaan ini memposisikan pengadilan seperti penagih utang. “Kalau begitu caranya, artinya mereka mau mendudukan pengadilan ini seperti debt collector, dong,” ucap dia.
Direktur Utama Patra Logistik Tri Yudha Nurmansyah, menolak mengomentari perihal gugatan pailit nan ditujukan ke perusahaan di bawah Pertamina itu. Ia meminta pembicaraan gugatan tak bayar utang dibicarakan berbareng Sekretaris Patra Niaga Haikal. "Oh, mengenai perihal itu, silakan hubungi Sekper Patlog saja ya," kata dia melalui aplikasi perpesanan pada Sabtu, 28 Desember 2024.
Iklan
Haikal membenarkan Putra Patra Utama menggugat pailit Patra Logistik. Namun dia enggan menjawab perihal gugatan PKPU nan diajukan Putra Patra Utama senilai separuh miliar tersebut. “Betul,” kata Haikal, saat ditanya soal nilai utang nan diajukan dalam PKP ke Pengadilan Niaga itu. Dia juga meminta agar persoalan utang dijelaskan Ika Yuliana.
Vice President Business Support and Development Patra Niaga Ika Yuliana, mengatakan gugatan itu dimulai lantaran ada utang nan jatuh tempo dan belum dibayar Patra Logistik. “Ada nan jatuh tempo November 2023 dan ada nan diklaim di tahun ini,” kata Ika kepada Tempo melalui sambungan telepon hari ini.
Patra Logistik merupakan perusahaan pengiriman, penyimpanan alias penimbunan, dan pengaliran BBM kepada pengguna sebelum BBM diisikan ke kapal, mobil tangki, alias perangkat milik pengguna dengan referensi flowmeter. Direktur Pemasaran dan Operasi Patra Logistik dijabat oleh Joko Priyambodo, ponakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Patra Logistik bekerja menyalurkan gas alam berupa compressed natural gas (CNG) dan liquefied natural gas (LNG) ke pengguna gas, terutama kepada konsumen nan berada di wilayah belum tersedia prasarana jaringan pipa. Distribusi gas alam alias BBM ke konsumen menggunakan moda transportasi truk alias isotank. Salah satu rekan upaya untuk melayani pengantaran BBM dan gas adalah Putra Patra Utama.
Putra Patra Utama berdomisili di Pedurungan, Semarang, Jawa Tengah. Direktur Utama Zainab Assegaff. Dalam kerja sama dengan Patra Logistik, Patra Putra Utama bekerja mengangkut BBM dan didistribusikan kepada PT Kereta Api Indonesia alias KAI Daop Semarang dan Lahat.
Pilihan Editor: Profil Joko Priyambodo, Menantu Anwar Usman nan Diangkat jadi Direktur Anak Usaha Pertamina