TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan pengangguran menjadi masalah ketenagakerjaan krusial di Indonesia. Sebab, masalah ini berakibat luas terhadap kondisi ekonomi, sosial dan kesejahteraan masyarakat.
Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Februari 2024 menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,2 juta orang, dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 4,82 persen. Jumlah ini turun sekitar 790 ribu orang alias 0,6 persen dari periode nan sama pada tahun sebelumnya.
"Meski mengalami penurunan, pengangguran tetap menjadi tantangan terbesar lantaran tetap banyak jutaan orang nan belum terserap lapangan kerja," ucap Ida Fauziyah dalam keterangan tertulis nan dikutip Senin, 30 September 2024.
Karena itu, Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) mengadakan forum ekspansi kesempatan kerja untuk mendukung ekosistem kewirausahaan. Acara itu terselenggara di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Sabtu malam, 28 September 2024. Dukungan itu dalam bentum akses pelatihan, modal, dan pasar bagi wirausaha pemula dan upaya mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Pengangguran dan wirausaha, menurut Ida Fauziyah, saling berhubungan. Wirausaha menjadi pilihan bagi mereka nan tidak sukses mendapatkan pekerjaan formal. Dengan menciptakan lapangan kerja, seseorang tidak hanya dapat mengurangi pengangguran, tapi juga menciptakan lapangan kerja untuk orang lain.
"Kami di Kemnaker bakal selalu mendorong kewirausahaan sebagai salah satu program prioritas," ucap Ida Fauziyah.
Sejalan dengan jumlah pengangguran nan menurun, TPT di Indonesia juga melandai menjadi 4,82 persen pada Februari 2024. Persentase itu berkurang sekitar 0,63 persen, dari sebelumnya sebesar 5,45 persen pada Februari 2023.
Iklan
Lebih rinci, TPT berjenis kelamin laki-laki sebesar 4,96 persen pada Februari 2024, lebih tinggi dibandingkan TPT perempuan, ialah 4,6 persen. Sementara dilihat dari wilayah tempat tinggalnya, TPT perkotaan jauh lebih tinggi, ialah 5,89 persen dibandingkan TPT pedesaan di nomor 3,37 persen.
Di sisi usia, TPT golongan umur muda berkisar antara 15-24 tahun menjadi penyumbang nomor tertinggi, ialah mencapai 16,42 persen. Sebaliknya, TPT masyarakat golongan usia tua lebih dari 60 tahun ke atas menjadi nan paling rendah sebesar 1,14 persen.
Namun, di saat nan sama, info Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) menunjukkan level pengangguran di tanah air menduduki posisi puncak di antara enam negara lain di Asia Tenggara.
IMF mencatat tingkat pengangguran di Indonesia mencapai 5,2 persen per April 2024. Kemudian, disusul Filipina sebesar 5,1 persen, Brunei Darussalam sebesar 4,9 persen, Malaysia sebesar 3,52 persen, Vietnam sebesar 2,1 persen, Singapura sebesar 1,9 persen, dan Thailand sebesar 1,1 persen.
Selain itu, pemutusan hubungan kerja (PHK) juga tetap menakut-nakuti beragam industri. Data terbaru Kementerian Ketenagakerjaan menampilkan terdapat 46.240 orang tenaga kerja terkena PHK pada periode Januari hingga Agustus 2024.
Pilihan Editor: Hingga Februari 2024, Jumlah Pengangguran di Indonesia Tembus 7,2 Juta Orang