Penjelasan ITB soal Mahasiswa Beasiswa UKT Wajib Kerja untuk Kampus

Sedang Trending 4 hari yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Institut Teknologi Bandung (ITB) buka bunyi soal kebijakan mahasiswa penerima danasiwa Uang Kuliah Tunggal (UKT) bekerja paruh waktu untuk kampus.

Kepala Humas ITB Naomi Haswanto mengatakan kebijakan itu dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa penerima danasiwa UKT agar dapat berkontribusi pada pengembangan kampus sekaligus mendapatkan pengalaman kerja nan relevan.

"ITB telah mengumumkan peluncuran sistem support finansial mahasiswa nan berelasi dengan nilai-nilai di atas nan lebih komprehensif dan berorientasi pada pengembangan karakter," kata Naomi dalam keterangannya, Rabu (25/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan sistem nan disebut sebagai Financial Aids System itu bermaksud untuk menyatukan beragam sumber daya dan program support finansial nan sudah ada di ITB.

Adapun support itu berupa danasiwa dan keringanan UKT, hibah/grant, program kerja paruh waktu, kemitraan, support finansial lainnya, jasa pendukung seperti konseling keuangan, workshop dan seminar, serta info dan sosialisasi.

"Sistem ini sejalan dengan tujuan pendidikan ITB, ialah mendidik mahasiswa nan tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga mempunyai karakter kuat, adaptif, berintegritas, dan rendah hati," ujarnya.

Menurutnya, skema kerja sistem ini bakal disesuaikan dengan kualifikasi mahasiswa, kebutuhan fakultas/sekolah di ITB, beban studi mahasiswa, dan agenda kuliah.

Mahasiswa penerima danasiwa juga dapat bekerja di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk membantu organisasi mahasiswa dalam menjalankan program-programnya.

"Penurunan UKT ditetapkan berasas kondisi ekonomi mahasiswa. Jika penurunan tersebut tetap dirasa memberatkan, mahasiswa dapat memilih opsi lain program support finansial nan tercantum pada nomor 2 hingga 6," jelasnya.

Naomi menerangkan program kerja paruh waktu adalah salah satu opsi support pendanaan nan dapat diambil setelah mahasiswa mendapatkan penurunan UKT dan tetap memerlukan support lebih lanjut.

"Prinsip utama kebijakan support finansial ITB adalah tidak hanya memberikan support dana, tetapi juga mendorong dan mendidik mahasiswa untuk aktif berkontribusi dalam aktivitas akademik maupun penunjang akademik," ucapnya.

Dengan demikian, lanjut dia, mahasiswa penerima support juga bakal berkedudukan dalam membangun atmosfer akademik nan positif di ITB, sekaligus memperkaya pengalaman mereka untuk masa depan.

Ia menyebut program Ganesa Talent Asistanship (GTA) nan telah melangkah beberapa tahun merupakan salah satu contoh gimana ITB telah menerapkan prinsip tersebut.

"Pihak ITB mengimbau masyarakat, termasuk mahasiswa dan orang tua, untuk mengikuti info resmi nan bakal disampaikan melalui kanal komunikasi resmi ITB. Setiap masukan nan konstruktif dari mahasiswa dan pihak-pihak mengenai juga bakal kami terima dengan baik," kata Naomi.

Naomi menegaskan ITB berupaya untuk selalu mengedepankan transparansi dalam setiap kebijakan nan diambil, serta memastikan bahwa kebijakan tersebut memberi faedah maksimal bagi seluruh mahasiswa.

"Kami berkomitmen untuk terus melakukan nan terbaik demi mahasiswa kami," ungkapnya.

(lna/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional