TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali dikabarkan batal untuk berkantor di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada Juli ini. Kepala negara mengaku tetap memandang kesiapan prasarana mengenai rencananya untuk pindah ke instansi di ibu kota negara baru itu. Menurutnya, andaikan prasarana sudah siap, dia memastikan bakal segera berkantor di IKN.
Pada awalnya, Jokowi merencanakan untuk pindah instansi ke IKN pada Juli 2024. Operasional presiden bakal beranjak seiring rampungnya pembangunan tahap pertama gedung-gedung pemerintah. Pemerintah juga merencanakan untuk menggelar upacara 17 Agustus tahun ini di IKN.
Ketika ditanya mengenai rencana berkantor ke IKN, Jokowi sebelumnya menyebut belum ada kepastian dalam waktu dekat. Eks Gubernur Jakarta menyampaikan ini usai menyerahkan support kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 8 Juli 2024. Lantas, apa saja sebenarnya argumen Jokowi batal berkantor di IKN?
Alasan Jokowi Batal Ngantor di IKN
Terdapat sejumlah argumen kenapa Presiden Jokowi batal berkantor di IKN. Terbaru, kepala negara itu menyebut bahwa hujan deras menjadi alasannya untuk memundurkan rencana perpindahan operasional kantornya. Menurut dia, hujan deras tersebut membikin sejumlah pekerjaan terganggu.
“Kemarin memang targetnya kan Juli, tetapi kan lihat ke IKN, setiap hari hujan terus. Hujan deres banget jadi memang pekerjaan banyak nan mundur, dan itu biasa dalam proyek besar,” kata Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa, 16 Juli 2024.
Jokowi juga mengingatkan bahwa IKN itu bukan untuk dibangun dua alias tiga tahun, tapi jangka panjang. “Mungkin dalam 15-20 tahun. Jadi jangan membayangkan kita upacara 17 Agustus itu sudah jadi semuanya. Tidak seperti itu, banyak nan baru menurut saya,” ucap dia.
Sebelumnya, Jokowi menyatakan belum ada rencana mengenai kepindahannya ke IKN Nusantara. Hal ini terjadi lantaran argumen prasarana IKN nan belum siap sepenuhnya, terutama untuk air dan listrik.
“Airnya sudah siap, belum? Listriknya sudah siap, belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah,” ujar Jokowi pada Senin, 8 Juli 2024.
Dengan progres nan ada, Jokowi juga mengungkapkan bahwa dirinya tidak mau memaksakan perpindahan instansi ke IKN tersebut. “Kami tidak mau memaksakan sesuatu nan memang belum, jangan dipaksakan, semua dilihat progres lapangannya dilihat,” kata dia.
Iklan
Saat itu, Jokowi mengatakan sudah mendapat laporan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono soal pembangunan di IKN. Dari laporan itu, pembangunan kantornya belum sepenuhnya rampung. “Sudah (terima laporan) dari PUPR tapi belum (siap),” tuturnya.
Di samping itu, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono juga sempat mengatakan hujan menjadi hambatan pembangunan di IKN. Basuki menyampaikan ini ketika ditanya mengenai progres pembangunan jalan tol di IKN.
Menteri PUPR itu mengatakan tol IKN seksi 6A dan 6B baru dikerjakan. Namun dia menjamin akses dari Pulau Balang menuju IKN sudah bisa dipakai pada Agustus 2024.
“Masalahnya di sana hanya satu – hujan. Bulan kemarin dari 30 hari, hanya 8 hari nan terang. Selebihnya hujan. Sekarang mengaspal pun pakai tenda, agar nggak kena hujan,” kata Basuki ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 10 Juli 2024.
Untuk air dan listrik, Basuki memastikan keduanya bakal masuk ke IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada pertengahan bulan Juli. Saat itu Basuki mengatakan jajarannya bakal melakukan commissioning alias uji kepantasan air pada 15 Juli 2024.
Mengenai listrik, Menteri PUPR mengatakan sudah berkomunikasi dengan Telkom dan Perusahaan Listrik Negara. Dia mendapat laporan bahwa listrik 10 megawatt dari pembangkit listrik tenaga surya di IKN sudah siap. Saat ini mulai dibangun dengan kapabilitas 40 megawatt.
Semua perihal itu bakal dia cek ke letak di IKN pada 18 Juli besok, usai mendampingi Presiden Joko Widodo alias Jokowi kunjungan kerja ke luar negeri.
RADEN PUTRI | TIM TEMPO
Pilihan Editor: Terpopuler: Alasan Prabowo Lanjutkan IKN, Dampak Penembakan Donald Trump pada Harga Emas