Polemik Air Bersih di IKN, Benarkah Pemerintah Mau Beli Air dari Balikpapan?

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan, jaringan air bersih dan listrik sudah masuk Ibu Kota Negara alias IKN Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada pertengahan Juli ini. Menurut Basuki, pemerintah bakal melakukan commissioning atau uji kepantasan air pada 15 Juli 2024.

“Saya memastikan, air InshaAllah sudah oke,” ucap Basuki ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 10 Juli 2024.

Mengenai listrik, Menteri PUPR mengatakan bahwa pihaknya sudah berkontak dengan Telkom dan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Dia mendapat laporan, listrik 10 megawatt dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya di IKN sudah siap.

Di sisi lain, perkembangan pembangunan dua prasarana ini menjadi sorotan usai Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Kepala Negara mengungkapkan belum ada rencana untuk berkantor di IKN pada bulan Juli ini. Hal tersebut lantaran sejumlah prasarana pendukung, seperti air dan listrik nan belum siap.

“Airnya sudah siap, belum? Listriknya sudah siap, belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalo siap, pindah,” ujar Jokowi usai menyerahkan support kemanusiaan di Lanud Halim Perdanakusuma pada Senin, 8 Juli 2024.

Berdasarkan laporan Majalah Tempo berjudul “Tumpukan Masalah IKN nan Terungkap Setelah Bambang Susantono Mundur,” pada Juni 2024, dijelaskan bahwa akses terhadap air bersih untuk makan dan mandi tetap menjadi salah satu persoalan di area inti IKN. 

Bahkan, minimnya kesiapan air di area ibu kota baru itu tertuang dalam kajian dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional nan menggaet konsultan McKinsey & Company. Dalam kajiannya, McKinsey turut memperhitungkan kesiapan air di IKN.

Menurut dua narasumber Tempo di lingkaran Istana, pemerintah berencana membeli air bersih dari Balikpapan untuk menyuplai kebutuhan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan alias KIPP. Pemerintah juga bermaksud membangun jaringan pipa ke Balikpapan, nan sebetulnya juga mengalami krisis air bersih.

Bagi pekerja dan masyarakat sekitar IKN, kesiapan air bersih merupakan persoalan sehari-hari. Menurut Ariefin, salah satu penjual air di dekat Desa Bumi Harapan, Penajam Paser, masalah itu mencuat apalagi sejak proyek IKN belum ada. 

Iklan

“Karena sekarang banyak proyek, kebutuhan air makin bertambah,” kata dia.

Sejak ada proyek IKN, truk tangki alias pikap bermuatan tandon ulang-alik di area inti calon ibu kota. Tandon tersebut berkapasitas 1.000-5.000 liter. Seribu liter air dibanderol seharga Rp 20 ribu dengan air berwarna kuning.

Untuk mengatasi persoalan air di IKN, pemerintah sebenarnya membangun Bendungan Sepaku Semoi. Waduk nan terletak 12 kilometer dari KIPP itu baru diresmikan Jokowi pada Selasa, 4 Juni 2024. Dibangun dengan biaya mencapai Rp 836 miliar, waduk itu diklaim dapat memenuhi kebutuhan air di IKN dengan debit mencapai 2.000 liter per detik.

Namun warna air waduk tersebut kuning keruh. Meski begitu, Kepala Satuan Kerja Bendungan Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Julaidi menyatakan air waduk berbobot baik. “Secara kualitas dan kuantitas, air waduk sudah memenuhi,” ujarnya kepada Tempo pada Kamis, 6 Juni 2024.

Selengkapnya Baca:  Tumpukan Masalah IKN nan Terungkap Setelah Bambang Susantono Mundur,

RADEN PUTRI

Pilihan Editor: Analis Ekonomi Apindo Paparkan IKN dan Utang Jatuh Tempo bakal Perberat Beban APBN Prabowo

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis