TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyatakan rencana pembentukan Holding BUMN Karya telah melalui proses peninjauan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Saat ini, dia mengaku tengah menunggu peninjauan lebih lanjut oleh Menteri Pembangunan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
"Saya sudah kirim surat ke Pak Basuki, sudah di-review oleh Menteri Keuangan. Kita menunggu prosesnya saja dari Kementerian PUPR," kata Erick Thohir, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu malam, 10 Juli 2024.
Ketika ditanya kapan peninjauan di Kementerian PUPR itu bakal rampung, Erick belum bisa memastikan. “Makin cepat, makin baik,” kata dia. Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu mengungkit perusahaan-perusahaan pelat merah nan juga kudu segera ditutup jika memang sakit.
Erick Thohir sebelumnya mengatakan bakal menggabungkan alias merger tujuh BUMN Karya alias perusahaan nan bergerak di bagian prasarana menjadi tiga perusahaan. Tujuh perusahaan bangunan tersebut adalah Hutama Karya, Waskita, PP, Wijaya Karya, Brantas Abipraya, Adhi Karya dan Nindya Karya.
"Kita dalam proses menggabungkan dari tujuh menjadi tiga perusahaan karya," kata Erick di Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024.
Erick mengatakan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan corak perbaikan tata kelola BUMN Karya. Saat ini, Kementerian BUMN sudah mulai melakukan pengelompokkan dan pengelompokan agar bisa konsentrasi pada tugas masing-masing.
Iklan
Lebih lanjut, Erick memaparkan bahwa Brantas Abipraya, Adhi Karya dan Nindya Karya bakal berasosiasi dengan konsentrasi pada proyek pembangunan air, rel dan konteks lainnya. Hutama Karya dan Waskita bakal disatukan untukmengerjakan proyek jalan tol, non-tol, gedung dan residential comercial.
"Wika (Wijaya Karya) dan PP tidak masuk ke tol road, tapi konsentrasi ke seaport dan airport. Tapi tetap ke residential lantaran masuk ke aset nan tertinggal sebelumnya," ujar Erick.
Erick mengatakan, PP bakal menjadi holdingatau induk perusahaan untuk penggabungan berbareng Wijaya Karya. Menurut Erick, Kementerian BUMN bakal terus mendorong konsolidasi agar korporasi negara tersebut mempunyai spesialisasi dan keahlian. Proses ini juga bakal membikin keahlian BUMN menjadi lebih efisien.
Pilihan editor: Adhi Karya Dapat Kredit Jumbo Rp 1,35 Triliun dari Bank Mandiri, Akan Digunakan untuk Apa?