Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa penggunaan setiap peralatan memasak dan makan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) kudu terbuat dari stainless steel 304 demi keamanan dan kesehatan penerima manfaat, termasuk ompreng.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang menjelaskan, stainless steel 304 alias SS 304 mengandung 18 persen kromium, 8 persen nikel, dan besi sebagai komponen utama. Komposisi ini disebut Nanik memberikan ketahanan terhadap kemungkinan munculn karat dan korosi, sehingga kondusif untuk peralatan makan dan peralatan masak.
Hal itu diungkapkan Nanik merespons kemunculan ompreng MBG tiruan nan telah dibongkar pihak Kepolisian belum lama ini. Menurut Nanik, stainless steel 304 telah dipastikan tidak berbisa dan tidak bereaksi terhadap makanan dan minuman, sehingga memenuhi standar kesehatan dan keselamatan ketat untuk penggunaan pada program MBG.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, baik ompreng, peralatan makan, maupun peralatan dapur kudu sesuai dengan spesifikasi nan ditetapkan," kata Nanik di Jakarta, Senin (3/11).
Terkait pemalsuan ompreng MBG, Nanik menilai modus nan dijalankan terbilang kompleks. Ompreng diduga didatangkan dari luar negeri, sebelum kemudian diberi label Made in Indonesia, membuatnya seolah-olah dibuat secara lokal.
Pelaku juga memalsukan label Standar Nasional Indonesia (SNI) pada ompreng, nan menjadi agunan kualitas dan keamanan produk. Pemalsuan label ini pun berpotensi membahayakan kesehatan, terutama jika bahan nan digunakan tidak memenuhi standar.
Selain itu, pelaku menempelkan logo Badan Gizi Nasional (BGN), nan diduga merupakan bagian upaya pemalsuan. Pasalnya, penempelan logo BGN menimbulkan kesan bahwa produk ompreng tiruan itu resmi dan bisa dipercaya.
"Padahal ompreng MBG itu ditempeli logo tanpa izin," kata Nanik.
Nanik kemudian menyatakan apresiasi atas keberhasilan Kepolisian mengungkap dugaan produksi ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) tiruan di sebuah ruko di area Jakarta Utara, baru-baru ini.
"Kami berterima kasih kepada para interogator dari kepolisian, nan telah mengungkap kasus dugaan produksi ompreng MBG tiruan ini," katanya.
Sebelumnya, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Ongkoseno, mengungkapkan penyelidikan mengenai produksi ompreng MBG palsu, nan berasal dari kejuaraan masyarakat dan menghasilkan dugaan penggunaan label Made in Indonesia palsu, label SNI palsu, serta pencantuman logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin.
Kepolisian menduga, produk itu kemungkinan diimpor dari China, kemudian diberi label tiruan untuk mengelabui konsumen. Ongkoseno menyatakan, abdi negara kepolisian sekarang berupaya menelusuri asal-usul dan komposisi ompreng MBG nan mulai beredar di pasaran itu.
"Masih terus kami dalami," ujar Ongkoseno pada Sabtu (1/11).
(rea/rir)
[Gambas:Video CNN]
1 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·