Sebab Pinjol Bisa Jadi Penghambat Program 3 Juta Rumah Prabowo

Sedang Trending 2 jam yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Junaidi Abdillah menganggap maraknya pinjaman online di kalangan family muda bisa menghalang program 3 juta rumah pemerintahan Prabowo Subianto. Pasalnya, kata dia, banyak aplikasi angsuran pemilikan rumah (KPR) subsidi nan ditolak perbankan lantaran riyawat pinjol nan dimiliki calon nasabah.

“Penolakan oleh bank itu jelas jadi kendala, apalagi program 3 juta rumah, kelak salah satu kendalanya di situ,” kata Junaidi lewat sambungan telepon kepada Tempo, Kamis, 28 November 2024.

Terlebih, kata dia, program 3 juta rumah menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) nan jadi kalangan rentan terjerat pinjol. MBR juga jadi segmen jagoan dari kediaman KPR subsidi nan banyak dibangun jaringan Apersi. “Korban pinjol itu rata-rata orang nan penghasilannya pas-pasan semua,” kata dia.

Junaidi mengaku tidak mempunyai nomor pasti mengenai jumlah pengajuan KPR nan ditolak. Namun, dia mendapati cukup banyak keluhan dari total sekitar 3.700 developer di seluruh Indonesia nan tergabung dalam Apersi.

Menurutnya, banyak di antara mereka nan kandas mengusulkan KPR lantaran utang pinjol nan nominalnya hanya ratusan ribu hingga Rp1 juta. Namun, lantaran tidak segera diurus persoalan itu menjadi catatan merah di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nan membikin aplikasi KPR ditolak oleh perbankan. “Keluarga baru itu tetap muda-muda ya, rupanya kasus pinjol diawali saat mereka tetap bujang,” ujarnya.

Junaidi mau pemerintah alias Bank Indonesia (BI) memberikan kelonggaran kepada korban pinjol nan kandas mengusulkan KPR. Apalagi, bagi mereka nan catatan utangnya di bawah tidak terlalu besar. Di sisi lain, Junaidi mengatakan saat ini Apersi konsentrasi untuk membangun kediaman di area perkotaan. Ia mengaku siap mendukung program 3 juta rumah Prabowo. “Kalau konsentrasi kami itu di perkotaan. Sebenarnya di perkotaan mengenai targetnya tidak ada isu. Sudah melangkah selama ini,” kata dia.

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis