TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menginstruksikan peningkatan modifikasi cuaca dalam beberapa bulan ke depan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur. Hal ini mendesak dilakukan untuk memastikan pembangunan sejumlah prasarana di ibu kota baru itu dapat melangkah optimal.
"Kami menginstruksikan modifikasi cuaca untuk terus ditingkatkan dalam beberapa bulan ke depan, agar pembangunan bandara IKN menjadi optimal," ujar Budi Karya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu, 13 Juli 2024, seperti dikutip dari Antara. Hal ini dinyatakannya usai meninjau langsung progres pembangunan Bandara IKN pada sehari sebelumnya.
Dalam kesempatan itu, Budi Karya menyebut tantangan terbesar pembangunan Bandara IKN adalah hujan nan terjadi terus-menerus di wilayah Kalimantan Timur. Dari pembicaraan saat rapat dan pengamatan langsung selama di lapangan, tantangan terbesar dalam pembangunan prasarana di IKN adalah aspek cuaca.
"Perlu diketahui, curah hujan di wilayah Kalimantan Timur cukup tinggi dalam satu bulan terakhir, apalagi hanya delapan hari cuaca cerah. Oleh lantaran itu modifikasi cuaca menjadi keharusan," kata Menhub.
Sebagai gambaran, dari total 30 hari, kata Budi Karya, terhitung hanya 8 hari nan cerah di area IKN. Jika kondisi ini terus terjadi, sasaran pembangunan sejumlah akomodasi Bandara IKN berpotensi mundur dari rencana awal.
Sebelumnya, menurut Budi Karya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melakukan upaya modifikasi cuaca dan umumnya sukses mengurangi intensitas hujan.
“Saya minta modifikasi cuaca di wilayah Kalimantan Timur dapat ditingkatkan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan," ujarnya.
Ia pun berambisi langkah itu dapat menunjang percepatan pembangunan prasarana di area IKN secara keseluruhan. "Mohon angan dari seluruh rakyat Indonesia agar beragam upaya nan dilakukan dapat membuahkan hasil terbaik."
Iklan
Saat mengunjungi proyek pembangunan Bandara IKN, Budi Karya memandang langsung ke sejumlah titik, salah satunya gedung terminal bandara. Dari pengamatannya tersebut, dia menilai progres pembangunan di letak ini secara umum sudah baik dan bisa terus dimaksimalkan.
“Jalan akses menuju airport sudah bisa dilalui. Pekerjaan lain nan saat ini juga tengah dilaksanakan meliputi pemasangan plafon hingga mekanikal elektrikal,” ucap Menhub. Sementara pembangunan landasan pacu fungsional Bandara IKN untuk menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia diupayakan hingga 2.200 meter.
Budi Karya juga mengapresiasi pengerjaan landasan pacu oleh Kementerian PUPR nan dilakukan dengan sangat baik, sesuai prosedur, dan dipastikan telah memenuhi keamanan berstandar internasional.
“Saya mengapresiasi Pak Menteri PUPR beserta jejeran dan para pekerja nan telah bekerja keras untuk menyelesaikan proyek airport ini. Kontribusi ini banget sangat berfaedah bagi kemajuan negeri,” kata Budi Karya.
Sebelumnya, kata Menhub, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membeberkan curah hujan nan tinggi di area IKN. Dwikorita memaparkan sejak tanggal 1 Juni 2024 sampai 12 Juni 2024 di kala Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) belum diterapkan, kejadian hujan terus terjadi di IKN.
Usai penerapan TMC pada tanggal 14 Juni 2024 sampai tanggal 16 Juni 2024, kata Dwikorita, praktis tidak ada hujan. Namun pada 7 Juli 2024, sebenarnya sudah ada peringatan awal tentang kejadian Madden Julian Oscillation, ialah semacam anomali cuaca nan notabene sudah terprediksi beberapa hari sebelumnya. "Memang tampaknya dengan anomali nan sangat kuat, ini (hujan) tidak bisa ditanggulangi."
Pilihan Editor: Jokowi Izinkan Investor Dapat HGU di IKN Hingga 190 Tahun, Otorita IKN Gerak Cepat Gelar Rapat 3 Jam