Sebut Pajak Tiang Utama Pembangunan Indonesia, Sri Mulyani: Mau Melihat Indonesia Bagus, Pajak Harus Bagus

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut merayakan peringatan Hari Pajak dengan jalan santuy berjudul "SpecTAXcular" di Gelora Bung Karno pada Ahad, 14 Juli 2024. Momen ini kemudian dia bagikan melalui media sosial.

Sri Mulyani mengatakan pajak menjadi tiang utama pembangunan Indonesia. Menurut dia, Indonesia bisa membangun semua sarana dan prasarana berkah pajak. "Mau memandang Indonesia bagus, maka pajak kudu bagus," kata Sri Mulyani dalam video pendek nan diunggahnya di IG resmi @smindrawati, Senin, 15 Juli 2024.

Sri Mulyani menyatakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan seluruh organisasi Kementerian Keuangan selalu menemani perjalanan bangsa Indonesia. Mereka melewati beragam bagian perekonomian dan tantangan dari masa ke masa.

"Peringatan Hari Pajak menjadi momentum pengingat kembali perjalanan panjang reformasi perpajakan Indonesia," ujar Sri Mulyani. 

Bendahara Negara itu kemudian menyampaikan terima kasih kepada seluruh pegawai DJP nan terus melaksanakan tugas dengan baik dan penuh dedikasi. Menurut Sri Mulyani, pegawai DJP mengemban tugas krusial demi mencapai cita-cita Indonesia.

"Bekerjalah dengan ulet, sabar, ridho, dan ikhlas. Tegar melangkah meski banyak tantangan nan tak mudah," kata Sri Mulyani kepada para pegawai.

Lebih lanjut, Sri Mulyani berujar bahwa sejak 1983 hingga saat ini pelayanan perpajakan semakin modern. Pihaknya memanfaatkan perkembangan teknologi digital, sehingga kebanyakan jasa perpajakan dapat dilakukan secara daring. 

"Saat ini juga sedang mengembangkan sistem Core Tax nan membikin jasa perpajakan semakin terintegrasi, cepat, mudah, murah, dan efisien," ungkap Sri Mulyani.

Sebagai catatan, penerimaan pajak pada semester satu 2024 ini ambruk menjadi Rp 893,8 triliun dan hanya mencapai 44,9 persen dari sasaran Rp 1.989 triliun. Sementara pada periode nan sama tahun lalu, penerimaan pajak sudah mencapai Rp 970,2 triliun alias 56,5 persen dari sasaran Rp 1.718 triliun.

Sementara dalam tiga tahun belakangan penerimaan pajak tercatat melampaui target. Penerimaan pajak pada tahun 2021 dan 2022 masing-masing mencapai Rp 1.278,6 triliun dan Rp 1.716,8 triliun. Berikutnya, penerimaan pajak pada 2023 mencapai Rp 1.869,2 triliun.

Pilihan Editor: APBN 2024 Alami Kenaikan Defisit, Sri Mulyani bakal Gunakan Saldo Anggaran Lebih

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis