TEMPO.CO, Jakarta - Mata duit rupiah melemah 9 poin dalam penutupan perdagangan hari ini Selasa, 16 Juli 2024. Nilai tukar rupiah ditutup pada level Rp 16.179 per dolar AS. Pada penutupan perdagangan Senin kemarin, kurs rupiah terhadap dolar AS tercatat di level Rp 16.170.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan spekulasi penurunan suku kembang referensi The Fed pada September makin menguat. Disusul pula oleh info inflasi AS nan lemah dan sinyal nan agak dovish dari The Fed.
Pada Senin kemarin, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bank sentral semakin percaya bahwa inflasi AS bakal turun. Ibrahim menyebut, para pedagang memandang kesempatan penurunan suku bunga sebesar 25 pedoman poin nyaris 90 persen. "Meskipun dia (Powell) tidak secara langsung mengirim pesan mengenai penurunan suku bunga, pasar menganggap komentarnya berfaedah bahwa penurunan suku kembang sudah dekat," kata Ibrahim pada Selasa.
Di sisi lain, dolar AS didukung juga oleh meningkatnya spekulasi bahwa Trump bakal memenangkan Pemilu. Pasalnya, penembakan Trump di Butler, Pennsylvania dinilai telah mengerek popularitasnya secara signifikan. Walhasil, menempatkan Trump di atas rivalnya Joe Biden.
"Trump diperkirakan bakal memberlakukan kebijakan perdagangan nan lebih proteksionis, nan berpotensi meningkatkan inflasi dan mendukung dolar," kata Ibrahim.
Iklan
Selain itu, info Produk Domestik Bruto (PDB) Cina nan lebih lemah daripada perkiraan menimbulkan keraguan atas pemulihan ekonomi negaranya. Kondisi ini dapat menjadi pertanda jelek bagi permintaan komoditas Cina. Selain itu, kepresidenan Trump juga diperkirakan dapat menimbulkan lebih banyak halangan perdagangan bagi negara ini dan berisiko melemahkan perekonomiannya.
Pada Rabu, 17 Juli 2024 Bank Indonesia (BI) bakal mengumumkan kebijakan suku kembang referensi alias BI rate. Hari ini dan besok, Dewan Gubernur BI menggelar rapat untuk memutuskan apakah BI rate bakal dipertahankan di level 6,25 persen, naik, alias bisa juga turun.
Pilihan Editor: Bertolak ke Abu Dhabi, Jokowi Jemput Komitmen Investasi Raksasa Properti Uni Emirat Arab untuk IKN