TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, alias berkawan dengan sapaan Kang Dedi Mulyadi (KDM), mengganti nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan. Dedi mengatakan nama RSUD Al Ihsan diganti dengan Welas Asih, agar lebih dekat dengan karakter penduduk Jawa Barat.
“Karena orang Sunda welas asih, kan lebih dekat dengan kalimat-kalimat nan lebih bisa dipahami oleh masyarakat. Lalu memori, Al Ihsan kan ada memori panjang, enggak usah disebutkan memori panjangnya. Sehingga memori itu kita coba dibangun dengan brand baru,” kata KDM di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 2 Juli 2025, seperti dikutip dari Antara.
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Adapun penggantian nama RSUD Al Ihsan tertuang dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.306-Dinkes/2025 tentang Perubahan Nama Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Welas Asih.
Lantas, seperti apa sejarah RSUD Al Ihsan?
Sejarah RSUD Al Ihsan
Melansir laman resminya, RSUD Al Ihsan didirikan oleh Yayasan Al Ihsan. Yayasan Al Ihsan dibentuk oleh enam tokoh Jawa Barat nan mewakili unsur umat Islam, ulama, dan pemerintah, meliputi Mohammad Ukman Sutaryan, H.M.A. Sampoerna, Agus Muhyidin, Totoh Abdul Fatah Ghazali, Ahmad Syahid, dan M. Soleh, pada 15 Januari 1993.
Yayasan Al Ihsan menjalankan beberapa kebaikan usaha, salah satunya adalah Rumah Sakit Islam Al Ihsan. Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Rumah Sakit Islam Al Ihsan dilakukan pada 11 Maret 1993 alias bertepatan dengan 17 Ramadan 1414 Hijriah dan peringatan Nuzulul Quran.
Operasional aktivitas pelayanan Rumah Sakit Islam Al Ihsan baru dimulai sejak 12 November 1995. Dalam perkembangannya, rumah sakit nan dikelola Yayasan Al Ihsan sejak 1993 hingga 2004 itu, kemudian beranjak kepemilikan menjadi milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sejak 2004, berasas Putusan Mahkamah Agung (MA) Nomor: 372 K/Pid/2003.
Selanjutnya, berasas Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Tahun 2008, Rumah Sakit Islam Al Ihsan berubah nama menjadi RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat sejak 19 November 2008. Pada 10 Juli 2009, RSUD Al Ihsan ditetapkan untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat Nomor 900/Kep.921-Keu/2009.
Perubahan Nama RSUD Al Ihsan Menjadi RSUD Welas Asih
Berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445/Kep.306-Dinkes/2025, RSUD Al Ihsan resmi berganti menjadi RSUD Welas Asih, tertanggal 19 Juni 2025. Perubahan nama itu dinilai sebagai respons terhadap dinamika, sosial, budaya, dan persepsi masyarakat terhadap jasa publik, terutama dalam pelayanan kesehatan.
Masyarakat Jawa Barat disebut sebagai masyarakat nan menjunjung tinggi nilai “silih asih, silih asah, dan silih asuh”. Oleh karena itu, penggantian nama RSUD Al Ihsan menjadi RSUD Welas Asih disebut mengandung makna kedekatan sosial antara rumah sakit dan masyarakat hingga menumbuhkan rasa kepemilikan dan kebanggaan daerah.
“Serta memperkuat hubungan emosional antara pemberi dan penerima jasa untuk menciptakan kesan nan lebih ramah, peduli, dan melindungi dalam pelayanan kesehatan. Penggantian nama menjadi RSUD Welas Asih diharapkan dapat meningkatkan keterikatan sosial dan penerimaan masyarakat dari beragam latar belakang,” demikian pernyataan RSUD Al Ihsan melalui laman resminya, seperti dikutip pada Jumat, 4 Juli 2025.