TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Communication Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menyatakan bakal mengikuti izin pemerintah ihwal penyaluran bahan bakar minyak alias BBM bersubsidi secara tepat sasaran. Hal ini seiring pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, bahwa pemerintah mempersiapkan skenario program subsidi BBM tepat sasaran.
Selama ini, Heppy menyatakan terus melakukan upaya paralel penyaluran subsidi BBM tepat sasaran. "Contohnya, kami info pengguna BBM subsidi melalui kode QR," kata Heppy melalui aplikasi perpesanan kepada Tempo, Rabu, 17 Juli 2024.
Heppy berujar, saat ini pendaftaran kode QR untuk BBM subsidi jenis biosolar sudah mencapai 100 persen. Ia mengatakan ada lebih dari 4,6 juta pendaftar nan sudah terverifikasi. "Pertalite juga telah mencapai lebih dari 4,6 juta pendaftar dan tetap terus kami sorong dengan ekspansi wilayah pendaftaran," ujarnya.
Penyaluran BBM bersubsidi akhir-akhir ini menjadi sorotan usai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan sinyal pembatasan pembelian mulai 17 Agustus 2024. Melalui unggahan di IG resmi @luhut.pandjaitan, dia mengatakan pembatasan perlu dilakukan untuk menekan pemborosan anggaran negara.
Namun klaim itu kemudian dibantah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, hingga Presiden Jokowi. Ketiganya kompak menyatakan bahwa tidak ada pembatasan BBM bersubsidi mulai bulan depan.
Airlangga kemudian menggelar rapat tentang kebijakan BBM di Kemenko Perekonomian pada Selasa, 17 Juli 2024. Dalam rapat tersebut, datang Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri ESDM Arifin Tasrif, serta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Ketika ditemui wartawan usai rapat, Airlangga kembali menyatakan bahwa tidak ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi. Namun, dia mengatakan pemerintah tetap mempersiapkan skenario program nan bakal dilaporkan ke Presiden Jokowi.
Sementara ini, Airlangga meminta pemangku kebijakan melakukan sosialisasi program tersebut lebih dulu. "Agar tepat sasaran," kata Airlangga, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga mengatakan pemerintah mau penyaluran BBM bersubsidi bisa lebih tepat sasaran. Namun, evisi Perpres Nomor 191 Tahun 2024 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak tetap dibahas.
Pilihan Editor: Pembatasan BBM Bersubsidi Segera Dimulai, Simak 3 Menteri Bilang Begini