TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kebijakan tarif resiprokal alias tarif timbal kembali impor nan ditetapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump berakibat pada beberapa produk mainan. Sri Mulyani mengatakan, boneka Barbie menjadi salah satu produk ekspor Indonesia nan disinggung Kementerian Keuangan AS.
“Boneka Barbie itu majority bikinan dari kita. Jadi, waktu pertemuan dengan US Treasury, Barbie muncul dalam percakapan, lantaran Amerika impor Barbie paling besar, dan produsen terbesar memang dari Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam konvensi pers APBN Kita di Jakarta, Rabu, 30 April 2025. Lantas, siapa produsen Barbie di Indonesia?
Baca buletin dengan sedikit iklan, klik di sini
Profil Produsen Barbie
Produksi Barbie di Tanah Air berada di bawah kewenangan PT Mattel Indonesia (PTMI). Melihat akun LinkedIn resminya, Mattel Inc. merupakan perusahaan manufaktur mainan dan intermezo multinasional asal Amerika Serikat nan didirikan pada Januari 1945 dan berkantor pusat di El Segundo, California.
Merek dan produk nan dimiliki Mattel tidak hanya Barbie, tetapi ada juga Hot Wheels, UNO, American Girl, Fisher-Price, Mega, Polly Pocket, Thomas & Friends, Masters of the Universe, Monster High, Enchantimals, Ever After High, dan My Scene. Pada awal 1980-an, perusahaan juga memproduksi sistem permainan video dengan lisensi di bawah Nintendo.
Mattel Inc telah datang di 35 negara dan menjual produk di lebih dari 150 negara, termasuk Indonesia. Perusahaan beraksi melalui tiga segmen bisnis, ialah di Amerika Utara, internasional, dan American Girl. Adapun Mattel menyatakan sebagai produsen mainan terbesar kedua di bumi berasas pendapatannya, setelah Lego Group.
Barbie milik Mattel meraih penghargaan top properti mainan dunia pada 2020 dan 2021 dari The NPD Group. Kemudian, Hot Wheels juga dinobatkan sebagai mainan terlaris di bumi pada 2020 dan 2021.
Target Produksi 3 Juta Boneka Barbie per Minggu
Pada 2022, PT Mattel Indonesia menargetkan produksi 3 juta boneka Barbie per minggu di pabrik barunya nan berada di Kawasan Industri Cikarang Tahap II, Bekasi, Jawa Barat. Adapun PTMI telah beraksi lebih dari 30 tahun di Indonesia dan resmi melakukan ekspansi pabriknya pada Kamis, 8 Desember 2022.
“Kapasitas produksi dengan investasi nan baru ini sekitar 3 juta boneka Barbie per minggu,” ucap Vice President (VP) dan General Manager PT Mattel Indonesia Roy Tandean di Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis, 8 Desember 2022.
Sebelumnya, PT Mattel Indonesia telah mencatatkan capaian produksi 2 juta mainan anak jenis boneka per minggu dengan nilai ekspor sekitar US$ 150 juta alias Rp 2 triliun (asumsi kurs Rp 13.526 per dolar AS) pada 2017. Hasil produksi tersebut mencakup sekitar 60 persen produksi secara global.
Kala itu, VP dan General Manager PT Mattel Indonesia Roy Tandean mengatakan peningkatan kapabilitas produksi industri mainan anak nan ditorehkan oleh Mattel Indonesia tidak lepas dari program keselarasan (link and match) di Jawa Barat nan digagas oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
“Ikut berkontribusi bagi pembangunan manusia dengan menjadi jembatan untuk tiga komponen utama, ialah pendidikan, bumi usaha, dan pemerintah,” ujar Roy di Bekasi, Jawa Barat, Senin, 4 Desember 2017.